Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ZTE akan Kehilangan Android?

Perusahaan pembuat ponsel pintar asal China, ZTE Corp., semakin kesulitan setelah Amerika Serikat melarang ZTE menggunakan software Android ke dalam perangkatnya. Sebelum ini, AS juga telah mengajukan proposal tarif yang dapat memotong pangsa pasar produk teknologi China di Negeri Paman Sam.
Nama perusahaan ZTE terlihat di bagian luar gedung riset dan pengembangan ZTE di Shenzhen, China/Reuters-Bobby Yip
Nama perusahaan ZTE terlihat di bagian luar gedung riset dan pengembangan ZTE di Shenzhen, China/Reuters-Bobby Yip

Kabar24.com, JAKARTA – Perusahaan pembuat ponsel pintar asal China, ZTE Corp., semakin kesulitan setelah Amerika Serikat melarang ZTE menggunakan software Android ke dalam perangkatnya. Sebelum ini, AS juga telah mengajukan proposal tarif yang dapat memotong pangsa pasar produk teknologi China di Negeri Paman Sam.

Kementerian Perdagangan AS mengeluarkan moratorium yang melarang perusahaan AS untuk menjual komponen maupun software untuk ZTE selama tujuh tahun pada Senin (16/4/2018). Langkah tersebut dipicu oleh pelanggaran yang dilakukan oleh ZTE dengan menjual secara ilegal produk AS ke Iran.

Kemudian, pada Selasa (17/4/2018), regulator telekomunikasi AS, Komisi Komunikasi Federal (FCC), mengusulkan aturan baru untuk melarang pendanaan pemerintah melakukan pembelian dari perusahaan yang dapat menimbulkan ancaman keamanan bagi jaringan telekomunikasi AS.

“Pintu belakang yang tersembunyi di balik jaringan kami, baik di router, switch, maupun perangkat lainnya dapat memungkinkan kekuatan asing untuk menyuntikkan virus dan malware, mencuri data pribadi AS, memata-matai bisnis AS, dan banyak lagi,” ujar Kepala FCC Ajit Pai, seperti dikutip Reuters, Rabu (18/4/2018).

Adapun hal ini tidak hanya akan merugikan ZTE, tapi juga perusahaan pembuat ponsel pintar asal China lainnya, Huawei Technologies.

Kendati larangan ini belum final karena masih menunggu pemungutan suara lanjutan dari FCC, konsep moratorium ini jelas menjadi hambatan bagi ZTE dan Huawei karena kedua perusahaan tersebut dipandang sebagai ancaman keamanan nasional Negeri Paman Sam.

Menurut sumber Reuters, keputusan Kementerian Perdagangan AS tersebut berarti ZTE Corp tidak bisa lagi menggunakan sistem operasi Google, Anroid, ke dalam perangkatnya.

“ZTE dan unit Alphabet Inc. telah mulai berdiskusi mengenai dampak dari pelarangan ini, tetapi kedua perusahaan belum memutuskan tentang bagaimana penggunaan Android oleh ZTE mulai Selasa pagi,” kata sumber tersebut seperti dikutip, Rabu (18/4/2018).

Sistem operasi Anroid yang didesain oleh Google telah menjadi inti dari perangkat komunikasi ZTE, mendukung fungsi pengenal wajah pengguna, aplikasi, dan layanan lainnya.

Oleh karena itu, kehilangan akses untuk Andoid dapat menjadi pukulan keras bagi ZTE karena mereka tidak memiliki alternatif lain. Microsoft Corp. dan HP Inc, tidak lagi menawarkan sistem operasi ponsel pintar, iOS milik Apple hanya eksklusif untuk perangkatnya sendiri, sementara sistem operasi Tizen milik Samsung belum terlalu dikembangkan dan hanya mendukung beberapa jenis aplikasi.

Sementara bagi Google, kehilangan ZTE tidak akan terlalu memberikan dampak besar karena perusahaan China itu hanya memiliki pembagian saham yang kecil. Mesipun demikian, Google tetap akan kehilangan kendali dari penggunaan Android di beberapa perangkat ponsel pintar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper