Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Putuskan Koalisi, PAN Mulai Lirik Gatot

Naiknya elektabilitas mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mulai mendapat perhatian serius dari Partai Amanat Nasioanl (PAN), yang hingga kini belum menentukan pilihan koalisinya untuk mengusung pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Panglima TNI, saat masih dijabat Jenderal Gatot Nurmantyo./Reuters-Beawiharta
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Panglima TNI, saat masih dijabat Jenderal Gatot Nurmantyo./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA—Naiknya elektabilitas mantan Panglima TNI  Gatot Nurmantyo mulai mendapat perhatian serius dari Partai Amanat Nasioanl (PAN), yang hingga kini belum menentukan pilihan koalisinya untuk mengusung pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019.

Ketua Umum DPP PAN Ahmad Hanafi Rais menilai wajar jika elektabilitas Gatot semakin tinggi. Sebab, menurutnya banyak anggota masyarakat yang suka dengan purnawirawan jenderal itu. Dengan demikian, nama Gatot semakin terkenal di panggung politik nasional. 

"Saya sudah katakan banyak yang suka sama Pak Gatot," ujar Hanafi, Rabu (18/4).

Nama Gatot bahkan menjadi yang tertinggi diluar nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berdasarkan hasil sejumlah survel nasional. 

Hasil survei Lembaga Media Survei Nasional (Median) menunjukkan, Gatot mendapatkan angka 7,0%, sementara Joko Widodo masih teratas dengan 36,2% diikuti rivalnya, Prabowo Subianto 20,4%.

Meski elektabilitas Gatot cukup menjanjikan, namun PAN sendiri belum bisa bertindak lebih jauh untuk menyikapi Gatot. Hingga saat ini, kata Hanafi, partainya masih menunggu hasil survei internal tentang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). 

"Saat ini kita menunggu hasil survei internal. Nanti dapat diketahui berapa persen elektabilitasnya di survei kami," ungkapnya.

Di samping itu, Hanafi menegaskan, persoalan lebih dalam soal capres akan diserahkan kepada ketua umum dan petinggi PAN lainnya. Kemudian juga meminta pertimbangan dari Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais dan pimpinan lainnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, mengatakan sebanyak 46,37% masyakarat menginginkan pergantian presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Memang, kata Rico, elektabilitas mantan panglima itu masih jauh di bawah Prabowo tapi terus mengalami peningkatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper