Bisnis.com, JAKARTA—Setelah resmi menjadi peserta Pemilu 2019, Partai Bulan Bintang (PBB) mulai mendapatkan suntikan kekuatan baru dengan bargabungnya sekitar 30 orang politisi elit Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan politisi Partai Amanat Nasional (PAN).
Para politisi tersebut datang ke kantor DPP PBB di Pasar Minggu, Jakarta Selatan hari ini untuk bergabung dengan partai yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra tersebut.
Mantan Sekretaris Majelis Pakar PPP, Ahmad Yani, mengatakan selain dirinya, turut bergabung ke PBB Wakil Ketua Umum PPP kubu Romahurmuziy, Tamam Achda dan Anwar Sanusi. Sementara politisi PAN yang bergabung ke PBB adalah Djoko Edi Abdurrahman.
Yani mengatakan bahwa kepindahannya beserta politisi PPP lainnya ke PBB bukan karena sakit hati atau marah dengan kepemimpinan PPP Romahurmuziy maupun PPP pimpiunan Djan Faridz.
"Kita melihat PPP khittah ini paradigmanya sama dengan PBB. PBB ini merupakan rumah besarnya umat Islam. Kami merasa cocok dengan PBB," ujar mantan anggota Komisi III DPR itu, Senin (16/4/2018).
Yani beserta Bambang Soesatyo dan Syarifuddin Sudding pernah dikenal sebagai trio SBY yang sangat kritis ketika mencuatnya kasus Bank Century di DPR.
Yani menyatakan ada sekitar 30 mantan pengurus dan elite PPP yang hijrah ke PBB. Setelah resmi bergabung dengan PBB, mereka menyatakan siap berjuang bersama kader partai berlambang bulan bintang itu untuk memenangi Pemilu 2019.
Dia juga mengemukakan rencananya dalam waktu dekat untuk mengkonsolidasikan PPP khittah yang terstruktur hingga tingkat ranting agar bergabung dengan PBB.
Sementara itu, Ketua Umum PBBB Yusril Ihza Mahendra menyambut baik bergabungnya politisi PPP khittah dan PAN ke partainya. Menurutnya, banyak kader PPP yang memiliki pandangan yang sama dengan PBB mengenai Islam dan kebangsaan.
"Mereka pun support agar PBB menjadi partai yang besar," katanya.