Bisnis.com, MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Jumat (13/4/2018), Inggris ikut mengarang laporan soal serangan senjata kimia di kota Douma, Suriah.
Inggris serta sekutu-sekutunya menuduh Damaskus melakukan serangan itu ke Douma dan saat ini sedang mempertimbangkan untuk melancarkan aksi militer terhadap Suriah sebagai tanggapan.
BACA JUGA
- Lebanon Protes Wilayahnya Digunakan Israel untuk Serang Suriah
- Assad Tinggalkan Damaskus, Mengungsi ke Bunker Pasukan Rusia
- Rencana Serangan ke Suriah, Merkel: Jerman tak Ikut
- AS Ancam Serang Suriah, Kuwait Tangguhkan Seluruh Penerbangan ke Beirut
- Suriah Bersedia Kerja Sama dengan OPCW Selidiki Pemakaian Senjata Kimia
Suriah dan sekutu utamanya, Rusia, membantah ada serangan kimia.
Kremlin pada Rabu (11/4/2018) mengatakan Amerika Serikat telah mengada-ada soal serangan kimia di wilayah itu. Rusia memperingatkan agar karangan cerita itu jangan sampai dijadikan pembenaran untuk melakukan aksi militer.
Dalam suatu pertemuan yang disiarkan televisi pada Jumat (13/4/2018), Kementerian Pertahanan Rusia mengulang sikap pemerintah bahwa serangan itu palsu. Kementerian tersebut menambahkan bahwa pihaknya memiliki bukti bahwa Inggris telah berpartisipasi dalam membuat karangan itu.
Baca Juga
"Kami memiliki... bukti yang menunjukkan bahwa Inggris secara langsung terlibat dalam pengaturan provokasi ini," kata juru bicara kementerian pertahanan Igor Konashenkov.
Konashenkov mengatakan Rusia tahu "dengan pasti" antara 3-6 April, Helm Putih berada "di bawah tekanan keras terutama dari London untuk sesegera mungkin membuat provokasi yang telah direncanakan ini." Helm Putih yang dimaksudnya adalah kelompok yang menolong para warga sipil di wilayah yang dikuasai oposisi di Suriah.
Duta Besar Inggris untuk Perserikatan Bangsa-bangsa, Karen Pierce, membantah bahwa Inggris terlibat.