Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Jadi Sumber Informasi, Radio Diyakini Tidak Akan Ditinggalkan

Radio menjadi salah satu sumber utama informasi yang penting bagi masyarakat dan memiliki jasa yang besar sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia untuk melawan penjajah.
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Dewi Setyarini, saat bicara dalam Kongres III Asosiasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia (ARSSLI) di Jakarta, Senin (9/4/2018)./Istimewa
Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Dewi Setyarini, saat bicara dalam Kongres III Asosiasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia (ARSSLI) di Jakarta, Senin (9/4/2018)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-Radio menjadi salah satu sumber utama informasi yang penting bagi masyarakat dan memiliki jasa yang besar sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia untuk melawan penjajah.

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Dewi Setyarini, mengatakan dalam sejarahnya sebelum munculnya televisi, radio memiliki jasa besar sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

“Sejarah awal berdirinya radio milik anak bangsa dimulai dari lahirnya radio Solosche Radio Vereniging (SRV) pada 1 April 1933 atau 85 tahun yang silam di Solo,” katanya seperti dikutip dari situs resmi KPI Pusat, Senin (9/4/2018).

Dia dalam Kongres III Asosiasi Radio Siaran Swasta Lokal Indonesia (ARSSLI) di Jakarta, Senin (9/4/2018), menjelaskan kelahiran SRV menjadi tonggak awal dari perjuangan rakyat Indonesia untuk mandiri dan lepas dari penjajah.

Untuk itu, lanjutnya, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, maka insan radio harus menjaga eksistensi media penyiaran itu sampai kapan pun dengan pendengar yang memiliki khalayaknya tersendiri. 

“Meskipun perubahan teknologi dan komunikasi serta media baru terjadi, radio tidak akan ditinggalkan masyarakat. Untuk itu tetap penting untuk mengorganisir komunitas radio agar eksistensi radio tetap terjaga,” ujarnya.

Dewi juga meminta para insan radio untuk mengawal proses perubahan Undang-Undang Penyiaran dengan harapan perubahannya dapat memajukan radio di Indonesia.

“Kita juga menunggu Kepres Hari Penyiaran Nasional yang tinggal menunggu tanda tangan presiden. Ini juga harus diadvokasi bersama sebagai wujud perhatian serius pemerintah atas eksistensi penyiaran termasuk radio di Indonesia,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper