Kabar24.com, JAKARTA-Remaja masjid di Indonesia memiliki peran strategis dalam mengatasi problematika keumatan, terutama yang berkaitan dengan generasi mereka sendiri.
Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin, mengatakan selain menjadi pusat spiritual atau tempat beribadah, masjid juga berfungsi sebagai pusat sosial-kemasyarakatan.
“Oleh karena itu, masjid seyogyanya turut merespon problematika yang terjadi di masyarakat, terutama masyarakat sekitar masjid, termasuk problematika para generasi muda,” katanya dalam situs resmi Kemenag, Minggu (25/3/2018).
Menurutnya, selama ini generasi muda identik dengan tawuran, penyalahgunaan narkoba, saling menghina di media sosial dan berbagai bentuk kenakalan khas remaja yang lainnya.
Dia mejelaskan melalui remaja masjid itu kekosongan peran orangtua dalam mendidik nilai-nilai keagamaan dapat terisi. Sehingga, lanjutnya, mereka tidak kaget ketika menginjak dewasa dan bersentuhan dengan budaya lain,
“Setelah nanti menginjak dewasa dan bersentuhan dengan budaya dan peradaban lain, nantinya mereka tidak lagi kaget karena telah memiliki pegangan nilai yang kuat," ujarnya.
Baca Juga
Amin mengingatkan keberadaan remaja masjid jangan sampai dipandang sebelah mata, tetapi harus diberikan pengakuan dan bimbingan supaya peran mereka dalam menangkis perilaku-perilaku negatif dapat berjalan.
Selain itu, pembinaan remaja masjid menjadi sebuah keniscayaan, mengingat tantangan zaman sekarang demikian berat, misalnya dengan majunya teknologi informasi, mereka mudah mengakses informasi yang kadang tidak bermanfaat.
Dengan demikian, lanjutnya, remaja masjid hendaknya dapat mengambil peran lebih besar dalam berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan, kebodohan, buta huruf, narkotika dan lainnya.
Para remaja tersebut, imbuhnya, dapat menjadi soslusi untuk mengatasi kegalauan para remaja yang masih mencari jati dirinya.