Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uber dan Grab Capai Kesepakatan

Uber Technologies Inc. akhirnya mencapai kesepatakan dalam penjualan bisnis ride-hailing-nya di pasar Asia Tenggara kepada Grab.
Logo Grab Taxi/Reuters-Edgar Su
Logo Grab Taxi/Reuters-Edgar Su

Kabar24.com, JAKARTA—Uber Technologies Inc. akhirnya mencapai kesepatakan dalam penjualan bisnis ride-hailing-nya di pasar Asia Tenggara kepada Grab.

Menurut narasumber Bloomberg, kesepakatan itu akan diumumkan secepatnya pada Senin (26/3/2018) di Singapura.

“Kesepakatan, tentang penjualan wilayah operasional Uber dan Uber Eats di Asia Tenggara, akan memberikan Uber saham sebanyak 25%-20% dalam bisnis kombinasi yang baru ini,” kata narasumber tersebut seperti dikutip Bloomberg, Minggu (25/3/2018)/

Adapun, melenggangnya Uber dari kawasan Asia Tenggara ini memberikan kemenangan kepada Grab, sehingga Grab hanya akan menghadapi kompetitor lokal, Go-Jek.

SoftBank Group Corp., pemberi dukungan untuk Grab dan Uber begitu juga dengan Didi Chuxing milik China, telah berusaha menekan penggabungan bisnis ini dalam rangka meningkatkan keuntungan. Pasalnya, bisnis ride-hailing global ini telah mengorbankan miliaran dolar AS per tahun.

Adapun, kedatangan kompetitor baru dengan kekuatannya sebagai pemain di tingkat dua di region AS, seperti Lyft Inc., juga telah memperburuk upaya SoftBank.

Sementara ini, perwakilan baik dari Grab maupun Uber menolak memberikan komentar.

Selain itu, kesepakatan antara Uber dan Grab ini juga memperlihatkan kekalahan lainnya bagi Uber di pasar internasional.

Sebelumnya, ketika masih dipimpin oleh Travis Kalanick, Uber telah menjual bisnisnya di China pada 2016 untuk ditukarkan dengan 17,5% saham dalam Didi Chuxing.

Kemudian, Uber juga telah setuju untuk menjual bisnisnya di Rusia untuk Yandex, sesaat sebelum Khosrowshahi ditunjuk menggantikan Kalanick sebagai Chief Executive Officer.

Kini, Khorowshahi telah diberi tugas untuk menyelesaikan seluruh masalah keuangan perusahaan untuk persiapan IPO tahun depan.

Adapun, langkah untuk keluar dari pasar seperti Asia Tenggara akan meningkatkan laba Uber yang telah hangus, sebanyak US$10,7 miliar sejak awal berdirinya sembilan tahun yang lalu.

Khorowshahi juga memberikan sinyal dalam kunjungannya ke Asia bulan lalu, bahwa dia akan lebih berusaha dan berkomitmen untuk mengincar pasar seperti Jepang dan India.

Adapun, Grab telah memiliki lebih dari 86 juta aplikasi mobile yang diunduh.

Saat ini, perusahaan ride-hailing asal Malaysia tersebut telah menawarkan layanan di lebih dari 190 kota di seluruh Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. (Bloomberg/Dwi Nicken Tari)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper