Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP Bantah Puan dan Pramono Terima Uang Proyek KTP Elektronik

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah adanya aliran dana proyek e-KTP ke politikus PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Basarah memberikan keterangan pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (9/1)./ANTARA-Galih Pradipta
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Basarah memberikan keterangan pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (9/1)./ANTARA-Galih Pradipta

Kabar24.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah adanya aliran dana proyek e-KTP ke politikus PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung.

Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi keterangan Setya Novanto saat diperiksa sebagai terdakwa pada sidang korupsi e-KTP hari ini.

“Kami bukan dalam posisi designer (saat kasus berlangsung), kami bukan penguasa. Dengan demikian atas apa yang disebutkan oleh Bapak Setnov (Setya Novanto), kami pastikan tidak benar, dan kami siap diaudit terkait hal tersebut," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (22/3/2018).

Dalam sidang tersebut, Setya Novanto mengetahui adanya aliran duit ke Puan dan Pramono Anung dari pengusaha Made Oka Masagung saat berkunjung ke rumahnya.

“Itu untuk Puan Maharani US$ 500 ribu dan Pramono Anung US$ 500 ribu,” kata Setya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Hasto menilai saat ini ada upaya yang mencoba membawa persoalan tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab PDIP. Padahal, menurut Hasto, posisi politik PDIP selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, berada di luar pemerintahan.

Tidak ada representasi menteri PDI Perjuangan di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu selama 10 tahun.

"Kami menjadi oposisi. Di dalam beberapa keputusan strategis yang dilakukan melalui voting, praktis PDI Perjuangan selalu 'dikalahkan', misal penolakan impor beras, penolakan UU Penanaman Modal dan UU Free Trade Zone," ujar Hasto.

Hasto menambahkan saat itu tidak ada posisi politik yang terlalu kuat bagi politikus PDIP terkait dengan kebijakan e-KTP.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper