Kabar24.com, JAKARTA — Partai Demokrat menjadi partai politik yang paling solid melakukan konsolidasi kekuatannya menghadapi pemilihan gubernur di Jawa Timur pada 2018.
Survei Charta Politika Indonesia menunjukan bahwa tingkat elektabiltas partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jatim berada dikisaran 7,7% di bawah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 24,8% dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 22,8%.
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Partai Demokrat mampu membangun konsolidasi untuk memenangkan calon gubernu dan calon wakil gubernur Jatim yang diusungnya yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Dari 7,7% basis pemilih Partai Demokrat, sebanyak 70,5% memberi dukungan kepada Khofifah-Emil. Sedangkan, 18% memilih Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Hal itu bertolak belakang dengan PDIP. Dari 22,8% pemilih PDIP, sebanyak 59,9% menyatakan dukungan kepada Gus Ipul-Puti, sementara itu 25,8% memilih Khofifah-Emil. Demikian pula dengan PKB yang memiliki tingkat elektabilitas di Jatim 24,8%.
Dari baseline pemilih PKB itu, sebanyak 64,1% mendukung Gus Ipul-Puti sedangkan 30,8% lari ke Khofifah-Emil.
Baca Juga
Padahal, dua partai itu, PKB dan PDIP merupakan parpol pengusung pasangan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno.
“Partai Demokrat terlihat paling solid, sampai 70%,” kata Yunarto saat memaparkan hasil temuan Survei Elektabilitas Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur 2018 di Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Survei Charta Politika menempatkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno mengungguli pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Gambarannya, apabila pemilihan gubernur Jawa Timur berlangsung saat survei digelar (3-8 Maret 2018), Gus Ipul-Puti Soekarno memiliki elektabilitas 44,8% dibandingkan dengan pasangan Khofifah-Emil 38,1%.
Dari sisi popularitas dan kesukaan responden di Jatim, Khofifah mengungguli Gus Ipul. Responden yang mengenal Khofifah mencapai 92,9%, sedangkan Gus Ipul 91,7%. Sementara itu, dari tingkat kesukaan, Khofifah memiliki 87,8% sedangkan Gus Ipul 85,4%.