Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel di Bali Capai 70% Selama Nyepi

Tingkat keterisian kamar hotel di Bali selama Hari Raya Nyepi rata-rata mencapai 70%.
Foto perbandingan suasana Pantai Kuta saat dipadati wisatawan dan kondisi Pantai Kuta yang lengang tanpa aktivitas wisatawan saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Selasa (28/3/2017)./Antara
Foto perbandingan suasana Pantai Kuta saat dipadati wisatawan dan kondisi Pantai Kuta yang lengang tanpa aktivitas wisatawan saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Selasa (28/3/2017)./Antara

Bisnis.com, DENPASAR — Tingkat keterisian kamar hotel di Bali selama Hari Raya Nyepi rata-rata mencapai 70%.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung IGN Rai Suryawijaya mengatakan dari sekitar 1.300 hotel di Bali, sekitar 75,2% di antaranya berada di wilayah Kabupaten Badung. Dia menyebut okupansi hotel di sejumlah wilayah di kabupaten tersebut mencapai 50%-80% dan jika dirata-ratakan angkanya berkisar 70%.

“Dari okupansi tersebut, wisatawan mancanegara (wisman) masih mendominasi sekitar 70% dan sisanya wisatawan domestik,” paparnya, Minggu (18/3/2018).

Hal senada dikatakan Ketua PHRI Kota Denpasar Ida Bagus Gede Sidarta Putra. Menurutnya, tingkat okupansi hotel di kawasan Sanur dan Denpasar berada di kisaran 65%-70%.

Paket Nyepi yang ditawarkan sejumlah hotel disebut mampu membantu tingkat keterisian kamar di Denpasar.

“Selain domestik, di Sanur banyak wisatawan dari Australia dan Eropa yang sengaja menikmati Nyepi,” ungkap Sidarta.

Tahun ini, Nyepi berlangsung pada Sabtu (17/3). Selama 24 jam, yakni Sabtu (17/3) pukul 06.00 WITA hingga Minggu (18/3) pukul 06.00 WITA, suasana di seluruh wilayah Pulau Bali sepi. 

Pusat-pusat perekonomian, sekolah, dan perkantoran tutup. Warga hanya berdiam di rumah atau hanya keluar sebatas pekarangan rumah.

Sehari semalam umat Hindu melaksanakan ‘catur brata penyepian’ yakni amati karya (tidak bekerja maupun melakukan aktivitas lainnya), amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-seang).

Penyelenggara jasa akomodasi perhotelan pun menyesuaikan diri dengan tidak menghidupkan lampu pada malam hari. Seluruh aktivitas hanya dilakukan dalam hotel dan wisatawan tidak boleh keluar kawasan hotel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper