Bisnis.com, SYDNEY -- Pemerintah Indonesia dan Australia menandatangani kesepakatan kerja sama maritim yang tertuang dalam Maritime Plan.
Kedua negara akan memperkuat sektor maritim dari sisi pertahanan. Maritime Plan di antaranya membahas tentang penangkapan ikan ilegal, penyelundupan obat terlarang dan pencegahan pencemaran air laut.
Perjanjian bilateral ini ditandatangani oleh Deputi Sekretaris untuk Asia Pasifik Grup Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia Richard Maude dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia Desra Percaya di Sydney, Australia, Jumat (16/3/2018).
Aksi penandatangan ini disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia Julie Bishop beserta Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Lestari Marsudi.
Maritime Plan, secara komprehensif, akan dibahas mendalam dalam rangkaian ASEAN-Australia Special Summit 2018. Konferensi tingkat tinggi yang mempertemukan negara-negara ASEAN dengan Australia itu digelar pada 16-18 Maret 2018 di Sydney.
Dalam ASEAN-Australia Special Summit 2018, Indonesia dan Australia akan dipertemukan kembali pada diskusi 2+2. Presiden Indonesia Joko Widodo turut dijadwalkan hadir dalam konferensi tingkat tinggi ini.