Kabar24.com, JAKARTA — Dana pensiun yang dikelola pemerintah Filipina untuk pekerja sektor swasta akan menempatkan dana investasinya ke luar negeri untuk pertama kalinya.
Selain itu, pemerintah akan membeli lebih banyak saham lokal. Hal itu dilakukan untuk mendorong raihan imbal hasil setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam kampanyenya menyampaikan keinginan untuk meningkatkan dana pensiun.
Kepala Dana Pesiun Filipina Emmanuel Dooc menyampaikan, sebanyak 500 miliar peso (setara dengan US$9,6 miliar) dari Sistem Keamanan Sosial (Social Security System/SSS) akan menginvestasikan setidaknya 37,5 miliar peso ke luar negeri.
SSS yang menampung dana pensiun dari 36 juta pekerja, mumgkin dapat membeli hingga lebih dari 35 miliar peso dari saham Filipina dam menambahkan untuk ekuitas portofolio sebesar 100 miliar peso.
“Kami ingin imbal hasil yang lebih baik dan juga tidak ingin menempatkan semua telur di dalam satu keranjang,” kata Dooc, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (13/3/2018).
Adapun, aksi Filipina ini mengikuti tren global untuk mempertahankan komitmen dana pensiun bersamaan dengan meningkatnya penduduk usia tua dan berkurangnya imbal hasil investasi.
Hal ini seperti yang disampaikan dalam World Economic Forum (WEF) pada Juni tahun lalu, bahwa kedepannya akan ada penurunan sebesar US$400 miliar dalam tabungan pensiun global.
Keputusan Duterte untuk meningkatkan porsi dana pensium akan menyebabkan SSS kehabisan dana pada 2032, 10 tahun lebih cepat daripada yang diperkirakan. Ditambah lagi, imbuh Dooc, proposal dari hampir setengah penduduk usia tua yang akan pensiun bisa menambah setidaknya 5 miliar peso untuk pembayaran tahunan dana pensiun.
“[inisiasi Presiden Duterte itu] harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak terlalu menguras dana pensiun,” katanya.
Dia juga berharap agar para pembuat kebijakan tahun ini dapat mengamandemen UU dana pensiun agar mereka memiliki kebebasan yang lebih besar dalam membuat keputusan, termasuk untuk meningkatkan kontribusi pesertanya.
Selain itu, Docc menambahkan, SSS juga perlu lebih fleksibel dalam berinvestasi. Saat ini, dana pensiun bisa dialokasikan sebesar 40% dari obligasi pemerintah Filipina, 30% dalam bentuk saham lokal, dan 10% dalam pinjaman untuk anggotanya. Oleh karena itu, dana ini diharapkan dapat menginvestasikan 7,5% untuk luar negeri, yang belum, pernah dilakukan sebelumnya.
Adapun, Docc juga ingin menawarkan lebih banyak pinjaman untuk anggota. Akan tetapi kini pinjaman itu sudah mendekati titik maksimumnya. Sekitar 23% dari dana telah diinvestasikan dalam bentuk sajam sehingga memberikan ruang untuk membeli lebih banyak ekuitas.
Dana itu juga telah mengembangkan 6,7% dari imbal hasilnya tahun lalu, sehingga penempatan beberapa dari protofolio ke luar negerinya diharapkan dapat mendongkrak imbal hasil yang lebih tinggi. Sekadar informasi, Indeks benchmark saham Filipina telah turun 1,2% tahun ini setelah ,meningkat 25% pada tahun lalu.
Untuk diketahui, Dooc juga mengutarakan bahwa SSS berencana untuk mempekerjakan sebanyak-banyaknya 8 orang manajer pengelola dana untuk mengatur 1 miliar peso saham, pendapatan tetap atau gabungan dari keduanya.