Kabar24.com, JAKARTA - Toys “R” Us bersiap-siap melakukan likuidasi pekan depan karena operasional rantai bisnisnya di Amerika Serikat mengalami kebangkrutan.
Sementara situasi masih belum pasti, menurut sumber yang enggan disebutkan identitasnya, penutupan seluruh toko ritel Toys “R” Us mungkin akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Harapan telah kandas untuk mendapatkan pembeli yang bisa mempertahankan bisnis ritel mainan anak-anak ini, bahkan di musim liburan. Selain itu, perusahaan juga gagal mencapai kesepakatan restrukturisasi utang dengan debiturnya
Sejatinya, rantai bisnis peritel mainan di Negeri Paman Sam ini telah mengumumkan bahwa perusahaannya pailit pada September tahun lalu. Seperti diketahui, Toys “R” Us Inc telah mengajukan dokumen kepailitan Chapter 11 Pengadilan Kepailitan AS di Richmond, Virginia.
Kala itu, mereka berencana akan lebih tampil dengan model bisnis yang lebih ramping dan utang yang terkendali.
Dalam upaya mempertahankan operasionalnya itu, mereka telah mendapatkan pinjaman baru sebesar US$3,1 mililar. Akan tetapi, ternyata hasilnya lebih buruk dari yang diharapkan.
Gregory Plotko, seorang mitra praktik kepailitan di Richards Kibbe & Orbe LLP menjelaskan bahwa dokumen kepailitan Chapter 11 yang diajukan Toys “R” Us enam bulan lalu itu sempat memberikan ruang bagi perusahaan bisa bernafas lega untuk sementara waktu.
Akan tetapi, dia melanjutkan, yang menentukan adalah para debitur yang memandang apakah perlu untuk mengatur ulang kelangsungan usaha tersebut.
“Firasat saya, saat ini para debitur utama masih belum mendapatkan cerita yang meyakinkan [dari perkembangan usaha Toys “R” Us],” katanya seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (11/3).
Oleh karena aksi korporasinya itu, saham Mattel Inc dan Hasbro Inc, selaku dua produsen mainan anak-anak terbesar di AS, tumbang pada Jumat (10/3).
Saham Matte Inc., yang merupakan perusahan pembuat Barbie dan Fisher-Price, terpantau anjlok 7,11% ke level US$14,84 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di bursa AS.
Selanjutnya, pada hari yang sama saham saham perusahaan pembuat mainan Monopoli, Nerf, dan produk action figure Transformers yakni Hasbro, juga melemah 2,06% ke level US$91,46.