Kabar24.com, JAKARTA - Perusahaan layanan transportasi daring, Grab, semakin mendekati tahap finalisasi untuk mengakuisisi bisnis Uber Technologies Inc., di wilayah Asia Tenggara.
Sumber yang mengetahui proses tersebut mengatakan penandatanganan kesepakatan itu diharapkan terlaksana pada pekan ini atau pekan depan.
Lebih lanjut dia mengatakan Grab akan membeli wilayah operasional Uber di pasar tertentu di Asia Tenggara. Sementara itu Uber akan mengambil saham Grab.
Di bawah skenario yang sesuai dengan syarat dan proposal perjanjian, sumber tersebut juga mengatakan Uber akan mendapatkan penawaran kepemilikan saham yang cukup tinggi atau sekitar 20%.
Grab secara terpisah telah membahas dengan pemilik saham lainnya termasuk SoftBank Group Corp., dan investor baru untuk penambahan modal.
Berdasarkan CB Insights, nilai valuasi Grab saat ini setidaknya mencapai US$6 miliar. Namun demikian, pembahasan saat ini mungkin masih bisa berubah karena perubahan syarat dan waktu.
Sementara itu, manajemen Grab dan Uber masih enggan memberikan komentar terkait aksi tersebut.
Bagi pendiri dan direktur utama Grab Anthony Tan, gencatan senjata seperti ini akan mengakhiri perang antara pimpinan bisnis layanan transportasi daring di Asia Tenggara. Seperti diketahui, kedua perusahaan ini telah lama berebut kontrol atas kota-kota di Asia Tenggara yang merupakan rumah bagi 620 juta jiwa.
Presiden Direktur Uber yang baru, Dara Khosrowshahi telah dipercaya untuk bisa membersihkan keuangan perusahaannya dan bersiap untuk penerbitan saham perdana (IPO) tahun depan.
Sekadar informasi, keluar dari pasar seperti Asia Tenggara akan meningkatkan profit perusahaan yang telah hilang lewat US$10,7 miliar sejak didirikan sembilan tahun lalu.
Khosrowshahi memberikan sinyal pada saat perjalanannya ke Asia bulan lalu bahwa dia berkomitmen untuk mengincar pasar di Jepang dan India.
Adapun, Zafar Momin, profesor di Nanyang Technological University lebih memuji Grab karena lebih mampu mengeksekusikan bisnis mereka dengan baik di region ini.
“Mereka [Grab] mengerti konteks lokal dengan baik. Sementara Uber hanya sekadar meniru apa yang mereka lakukan di tempat lain dan beradaptasi sedikit [di Asia Tenggara],” katanya.
Saat in, Grab telah memiliki lebh dari 81 juta pengunduh aplikasi ponselnya dengan melayani 178 kota di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Tahiland, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.