Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusda Bali Kerjasamakan Aset Lahan 1.300 Ha

Perusahaan Daerah Provinsi Bali melakukan inovasi dengan menggerakkan bisnis strategis dan memilih mitra tepercaya untuk mengolah aset berupa lahan sekitar 1.300 hektare.
Sejumlah anak bermain sepak bola di lahan kosong/Antara-Yulius Satria Wijaya
Sejumlah anak bermain sepak bola di lahan kosong/Antara-Yulius Satria Wijaya

Kabar24.com, DENPASAR—Perusahaan Daerah Provinsi Bali melakukan inovasi dengan menggerakkan bisnis strategis dan memilih mitra tepercaya untuk mengolah aset berupa lahan sekitar 1.300 hektare.

Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara mengatakan penguatan manajemen yang ditata empat tahun terakhir menunjukkan hasil menggembirakan dilihat dari kemitraan dengan investor yang menumbuhkan lini bisnis badan usaha milik daerah ini.

“Kami perkuat perjanjian kerja sama, sistem manajemen terbuka, dan profit sharing yang menguntungkan,” katanya, Kamis (7/3/2018).

Menurut Baskara aset milik perusda berupa lahan di lokasi strategis yang tersebar di sejumlah kabupaten sangat potensial untuk dikembangkan dan memberikan kontribusi bagi pendapatan asli daerah.

Sebelum Baskara menjadi dirut pada 2014, perusda rata-rata hanya setor pendapatan asli daerah sekitar Rp300 juta. Kemudian setelah pembenahan sempat merugi Rp700 juta karena harus menutupi pembiayaan pensiun karyawan, renovasi kantor, dan pajak tertunggak.

Namun, pada 2016 perusda sudah untung dan menyumbang pendapatan asli daerah yang disetor pada 2017 sebesar Rp634 juta. Sedangkan profit (nonaudit) pada 2017 membuat perusda ini mampu menyetor Rp841 juta pada 2018.

“Tahun 2019 mendatang kami optimistis meraup pendapatan Rp955 juta seperti yang telah kami sampaikan ke Forum Pendapatan Daerah Bali belum lama ini dan pada 2020 kami yakin akan naik rata-rata 20%, jadi bisa lebih dari Rp1 miliar,” tuturnya.

Keyakinan Baskara ditunjang dengan antusiasme sejumlah investor yang serius bekerja sama mengelola aset lahan tersebut, di antaranya PT Akuos Energy Indonesia yang menggarap 50 hektare di wilayah Sanghyang, Kabupaten Jembarana untuk pembangkit listrik tenaga surya sebesar 50 megawatt.

“Yang menarik, di bawah panel surya di seluruh kawasan akan ditanami sayur mayur yang hasil seluruhnya merupakan hak perusda,” kata Baskara.

Selain itu, kerja sama dengan Yayasan Dwijendra tahun ini akan mulai membangun kampus di atas lahan 2,1 hektare di Kota Denpasar.

Baskara mengatakan lembaga pendidikan ini akan mencetak sumber daya manusia yang memiliki muatan lokal baik dan kerja sama ini memberikan nilai kompensasi yang bagus karena harga di atas rata-rata pasar.

Direktur Operasional Perusda Bali Gede Darmaja mengatakan kerja sama menguntungkan juga digarap bersama PT Alam Merta Nusantara yang membangun 15 hektare tambak udang vaname untuk komoditas ekspor. Tahun ini mulai dibangun dan diperkirakan 2019 mendatang sudah berproduksi.

Sedangkan usaha lain yang dikelola sebagi unit bisnis di antaranya kebun sayur mayur konvensional di Bedugul Kabupaten Tabanan dan agrowisata di Pekutatan Kabupaten Jembrana. Ada pula kerja sama pengelolaan 102 hektare lahan di Pekutatan yakni Balai Pengembangan Ternak Unggul (BPTU) Bali yang tahun ini mulai memasok bibit sapi bali unggul ke berbagai daerah.

Perusda Bali terus berupaya mengembangkan inovasi dan pengembangan kerja sama saling menguntungkan. Kini masih terdapat lahan sekitar 250 hektare yang bisa ditawarkan ke pihak lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper