Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berencana IPO, Dropbox Masih Pantau Respon Pasar

Dropbox Inc. mengumumkan rencananya untuk melepas saham perdana ke publik (initial public offering/IPO).

Kabar24.com, JAKARTA - Dropbox Inc. mengumumkan rencananya untuk melepas saham perdana ke publik (initial public offering/IPO).

Hal tersebut dilakukan untuk lebih mengembangkan usahanya. Mereka pun masih terus memantau tanggapan pasar terhadap aksi korporasi ini.

Pendiri Dropbox Drew Houston dan Arash Ferdowsi, di dalam suratnya kepada calon pemegang saham menggambarkan bahwa bisnisnya dikembangkan secara serius dan memiliki prospek bisnis yang besar.

“Dropbox menggabungkan ‘semua titik’ dalam kehidupan yang kita jalankan. Bayangkan jika kita menuntaskan pekerjaan dan kita tahu kita telah melakukan hal yang bermanfaat. Kami berharap para investor mau bergabung,” ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Senin (26/2/2018).

Dropbox secara resmi memperkenalkan diri ke Wall Street Friday melalui 235 halaman dokumen IPO. Perusahaan yang berbasis di San Fransisco itu ingin memperluas bisnisnya dengan menyebarkan energi kreativitas dan pekerjaan yang menginspirasi.

Dia juga menyampaikan Dropbox memiliki satu keunggulan yakni dalam perusahaan masih menjadi pemimpin di bidang bisnis berbagi dokumen (file-sharing company), yang didirikan lebih dari satu dekade lalu.

Bisnis tersebut telah mencetak pertumbuhan pendapatan lebih dari 30% pada tahun lalu, menjadi US$1,1 miliar. Angka tersebut dua kali lebih besar dari kompetitornya, Box Inc.

Selain itu Dropbox juga semakin berpotensi mencetak keuntungan, dengan kerugian terus menyusut menjadi US$112 juta pada 2017, dibandingkan dengan kerugian tahun sebelumnya sebesar US$210 juta.

Namun, pertanyaan saat ini adalah apakah nilai valuasi Dropbox masih lebih dari US$10 miliar seperti pada 2014 lalu? Investor masih belum yakin menjawab iya terhadap pertanyaan tersebut.

Sebagai informasi, pertumbuhan pendapatan perseroan pada tahun lalu jatuh menjadi 31% dari sebelumnya 40% pada 2016, dan perusahaan masih memperingatkan bahwa pertumbuhan itu masih akan melambat.

Hal itu diprediksi seiring banyaknya pengguna potensial telah memiliki akun Dropbox dan meningkatnya kompetisi di industri tersebut. Pada saat yang sama perseroan juga belum bisa menjamin untuk mendapatkan keuntungan.

Meskipun Dropbox masih berkutat pada pengetatan dana, tetapi perusahaan berencana untuk mengulang kembali investasi, termasuk menyewa tenaga insinyur dan designer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper