Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendapati kenyataan masih ada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara maupun pihak swasta yang beranggapan lulusan pendidikan polititeknik Diploma IV tidak setara dengan sarjana akademik.
"Akibatnya, lulusan Diploma IV mengalami kesulitan di dunia kerja. Menyikapi kenyataan tersebut, Kemenristek telah menyurati instansi Pemerintah, BUMN maupun pihak swasta dengan menegaskan lulusan Diploma IV setara dengan lulusan sarjana akademik," kata Menristekdikti Mohamad Nasir di hadapan civitas akademika Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) di Auditorium Kampus II PNUP, Makassar, Kamis (15/2/2018), dalam rilis yang diterima Bisnis.
Kunjungan kerja Menristek ini ini merupakan wujud komitmen dan perhatian besar Kemenristekdikti terhadap peningkatan kualitas pendidikan politeknik dan vokasi di Indonesia.
“Saya berharap lulusan politeknik menjadi ‘pemain tengah’ dalam penyiapan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.
Nasir menyatakan saat ini Kemenristekdikti tengah fokus dalam melakukan Revitalisasi Politeknik, mulai dari revitalisasi kurikulum, penguatan kapasitas dan kapabilitas dosen hingga kompetensi mahasiswa.
Kurikulum politeknik dirancang dengan skema 3-2-1 yakni 3 semester di kampus, 2 semester di industri, 1 semester di kampus/industri untuk menyelesaikan tugas akhir.
"Dengan skema ini, diharapkan akan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi.".
Untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dosen politeknik, Kemenristekdikti telah menyiapkan Program Beasiswa Retooling Kompetensi Vokasi Dosen Pendidikan Tinggi Vokasi. Melalui program ini, Kemenristekdikti memberikan bantuan pembiayaan bagi dosen politeknik untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi baik dalam maupun luar negeri.
Menristekdikti juga berpesan agar setiap mahasiswa lulusan politeknik memiliki sertifikat kompetensi.”Ke depan dunia kerja tidak hanya akan melihat ijazah saja, namun lebih mengutamakan kompetensi apa yang dimiliki,” ujarnya.