Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diramal oleh banyak kalangan akan kembali mengikuti pemilihan presiden pada 2019 setelah kalah dari Joko Widodo pada Pilpres 2014.
Kendati demikian, keikutsertaan Prabowo tersebut belum diumumkan secara resmi oleh Gerindra.
Aryo Djojohadikusumo, keponakan Prabowo yang juga menjabat sebagai anggota Komisi VII DPR dan juga Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, menyatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti keikutsertaan Prabowo tersebut.
"Kalau bapak-bapak ibu dan temen-teman pers media mau tanya, Pak Prabowo maju atau tidak? Pengalaman saya adalah baru tahu seminggu bahkan 2 - 3 hari sebelum pendaftaran," katanya dalam diskusi hasil survei berjudul "Dinamika Pilpres 2019: Tiga Skenario Pilpres 2019, Siapa Kuda Hitam?" di Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Aryo mengambil contoh pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Jauh sebelum pemilihan itu digelar, tidak ada yang mensimulasikan Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono sebagai pesaing Basuki Tjahaja Purnama.
Anies, ujar Aryo, baru datang ke Kertanegara (nama sebuah jalan dimana salah satu rumah Prabowo berada) dua hari sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum. Dengan demikian, calon yang diusung oleh Gerindra baru diketahui menjelang pendaftaran.
Berdasarkan survei Indo Barometer, tingkat kesukaan responden terhadap Prabowo mencapai 64,2% atau di bawah Joko Widodo (75,1%), Gatot Nurmantyo (70,2%) dan Jusuf Kalla (66,2%).
Survei itu sendiri dilaksanakan pada 23 - 30 Januari 2018 di seluruh provinsi Indonesia dengan 1.200 sampel. Responden survei tersebut antara lain warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih dan sudah menikah pada saat survei dilakukan.