Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARI PERS: Buku Sepak Terjang Mantan Gubernur BI Rachmat Saleh Dirilis

Puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2018 pada 9 Februari mendatang di Padang, Sumatra Barat, ditandai dengan peluncuran sejumlah buku salah satu bukunya adalah revisi biografi mantan Gubernur Bank Indonesia dua periode dan Menteri Perdagangan Rachmat Saleh berjudul Legacy Sang Legenda Kejujuran.
Cover Buku Sang Legenda Kejujuran Rachmat Saleh/ Doc. Bisnis
Cover Buku Sang Legenda Kejujuran Rachmat Saleh/ Doc. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA– Puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2018 pada 9 Februari mendatang di Padang, Sumatra Barat, ditandai dengan peluncuran sejumlah buku karya para jurnalis oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Salah satu buku yang diluncurkan dan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo adalah revisi biografi mantan Gubernur Bank Indonesia dua periode dan Menteri Perdagangan Rachmat Saleh berjudul “Legacy Sang Legenda Kejujuran” yang ditulis oleh wartawan senior Syafrizal Dahlan dan kawan-kawan.

Syafrizal Dahlan, penulis sekaligus Pemimpin Beres.co.id, mengatakan Legacy Sang Legenda Kejujuran adalah buku pertama dan satu-satunya yang mengisahkan perjalanan hidup dan rekam jejak komprehensif Rachmat Saleh yang pada 1 Mei 2018 genap berusia 88 tahun.

"Berbeda dengan biografi biasa, keseluruhan isi buku bukanlah penuturan dirinya, melainkan merupakan kesaksian orang lain dan sedikit studi kepustakaan," kata Syafrizal, Senin (5/2).

Dalam menulis buku ini, semua informasi berasal dari sahabat, kerabat, dan keluarga dekat yang bersedia berbagi cerita tentang kisah kehidupan dan karya besar putra asli Madura kelahiran Surabaya itu.

"Karena itu, bisa dikatakan bahwa setiap kata di dalam buku ini lepas dari subjektivitas yang bersangkutan," tambah Syafrizal.

Bagi dunia perbankan nasional, baik Bank Sentral (plus Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) maupun bank-bank umum, dan bahkan di lingkup ASEAN, Rachmat Saleh adalah legenda hidup (the living legend).

Bahkan, penulis melihat semua karya dan pemikirannya terasa tetap aktual hingga sekarang dan sampai kapan pun.

Di tangan Rachmat, Bank Indonesia berhasil menyejajarkan diri dengan bank sentral negara maju sekalipun. Di masa kepemimpinannya pula Kementerian Perdagangan bisa berubah total menjadi institusi berwibawa.

Berkat sentuhannya Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) bertahan dan berkembang selama 60 tahun sebagai Kawah Candradimuka bankir nasional dengan alumni lebih 100.000 bankir.

Terlepas dari hal tersebut, sosok Rachmat terkenal atas integritas dan kejujurannya.

"Meminjam istilah taipan Ciputra dan “raja minyak” Arifin Panigoro, integritas dan kejujuran Rachmat Saleh berada jauh di atas rata-rata orang Indonesia. Integritas pribadinya nyaris tanpa noda," kata Syafrizal.

Bahkan, persahabatan pun akan dia korbankan apabila perkawanan itu bisa mengganggu sumpah jabatan.

Integritas

Menurutnya, beliau telah bersumpah tidak memberi dan menerima apa pun dari siapa pun.

Satu pelajaran menarik, sosok Rachmat yang merupakan ayah empat anak ini tidak mewariskan rumah dan mobil mewah berderet-deret, ataupun deposito dan saham.

Hanya ada satu rumah sangat sederhana untuk ukuran mantan petinggi negara yang diwariskan kepada anak-cucunya.

Selain itu, mobil miliknya hanya satu, yaitu minibus Isuzu Panther keluaran tahun 2005.

Tingginya nilai-nilai moral dan kejujuran Rachmat Saleh –ditambah kesalehannya beragama—membuatnya mudah menjauhkan diri dari godaan "tiga ta” (harta, takhta dan wanita).

Selain bersahaja dalam kehidupan sehari-hari, Syafrizal mengungkapkan Rachmat Saleh juga tidak pernah menghalalkan segala cara untuk mempertahankan takhta kekuasaan.

Sejak muda sampai masa tuanya sekarang, kehidupannya juga terbebas dari soal-soal asmara.

Andai semua pejabat publik dan penyelenggara negara sekaliber Rachmat Saleh kecerdasan, kejujuran, kesederhanaannya, juga nasionalis tulen dan bahkan negarawan, konsisten, konsekuen, satu kata dengan perbuatan, serta memiliki kepempinan yang kuat dan efektif, niscaya negeri ini jauh lebih sejahtera dan sangat disegani.

Setidaknya, apabila para pejabat publik dan penyelenggara negara memiliki integritas sekelas yang dilakoni buyut dari dua cicit ini, Republik Indonesia dipastikan tidak membutuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Boleh jadi, kehebatan tokoh besar ini kurang dikenal generasi milenial. Sebab, jangankan “kids zaman now”, generasi “jadul” atau yang hidup pada “zaman old” –tepatnya pada masa Orde Lama dan Orde Baru—pun tidak banyak yang paham betul mengenai apa, siapa, dan seberapa hebat sepak terjang Rachmat Saleh ketika menjalankan amanah kekuasaan yang dipercayakan pada dirinya," papar Syafrizal.

Informasi dan kisah menarik Rachmat Saleh tersebut dapat dibaca lebih lanjut dalam buku Legacy Sang Legenda Kejujuran.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper