Bisnis.com, MANGUPURA—Para pengusaha kendaraan sewa di Bali menyiapkan 1.100 unit mobil yang dipesan panitia Sidang Tahunan IMF-World Bank yahng akan digelar Oktober 2018 di Nusa Dua Bali.
Ketua Asosiasi Pengusaha Rent Car Daerah (Asperda) Bali Paskalis Budy Hartono mengatakan armada transportasi tersebut untuk melayani delegasi dari 189 negara mulai dari kepala pemerintahan, menteri, hingga staf pendukung.
“Jenis mobil yang dipesan di antaranya Alpahrd, Mercedes Benz, Camry hingga mobil reguler seperti Inova dan Avanza,” katanya hari ini Selasa (16/1/2018).
Menurut Paskalis saat ini pesanan tersebut bisa dipenuhi dari anggota Asperda yang memiliki sekitar 1.000 unit kendaraan. Sedangkan sisanya akan dibantu dari mitra bisnis dari Malang, Surabaya, Semarang, dan jakarta.
Dia menambahkan ini merupakan kabar baik khususnya bagi pengusaha transportasi nyang sempat ‘tiarap’ pada saat aktivitas vulkanik Gunung Agung meningkat hingga terjadi beberapa kali erupsi.
Kata dia dalam 3 bulan belakangan pengusaha transportasi kehilangan konsumen terutama wisatawan asing yang membatalkan kunjungan ke Bali. Paskalis mengatakan kunjungan wisatawan domestik sangat membantu kegiatan nusaha kendaraan sewa tersebut.
Mengenai nilai total sewa kendaraan bagi delegasi IMF-World Bank, Paskalis belum bisa menyebut karena belum ada indormasi dari Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Keuangan.
Dia memberikan gambaran untuk sewa jenis Inova mencapai Rp650 ribu per hari, sedangkan untuk Alpahrd Rp1,5 juta-2 juta, dan Camry mencapai Rp3 juta-4 juta per hari.
Ada pun perkiraan jumlah kebutuhan armada diperoleh saat rapat koordinasi dengan pihak PT Angkasa Pura belum lama ini. Pihak otoritas Bandara Ngurah Rai juga akan menyiapkan area parkir baru untuk 1.000 kendaraan.
“Kami akan menyiapkan sebaik mungkin armada yang dipesan dan memberikan pelayanan prima saat perhelatan kelak. Ini momentum terbaik menjaga citra pariwisata Bali,” katanya.
Laman Panitia Nasional Sidang Tahunan IMF-World Bank merilis acara digelar 8-14 Oktober bakal dihadiri sekitar 15.000 orang, termasuk sekitar 3.500 delegasi dari 189 negara anggota, 1.000 perwakilan media, dan lebih dari 5.000 peserta yang mewakili sektor swasta, komunitas perbankan, institusi akademis, organisasi masyarakat sipil, dan juga pengamat dan anggota.