Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Edy Semakin Percaya Diri Dengan Dukungan Partai Golkar

Panglima Kostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi semakin percaya diri memenangkan kontestasi politik pemilu gubernur di Sumatera Utara setelah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar.
Panglima Kostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, yang juga Ketua Umum PSSI, ketika mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR membahas PSSI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4)./Antara-Wahyu Putro A
Panglima Kostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, yang juga Ketua Umum PSSI, ketika mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR membahas PSSI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/4)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Panglima Kostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi semakin percaya diri memenangkan kontestasi politik pemilu gubernur di Sumatera Utara setelah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar.

Menurut Edy, bergabungnya Partai Golkar memberikan energi yang lebih untuk pihaknya. Sebelumnya, untuk mengikuti pesta demokrasi itu dia sudah terlebih dulu mendapat dukungan dari PKS, Partai Gerindra, dan PAN.

“Kita tahu Golkar memiliki 17 kursi, hitungannya sekitar 2,5 juta suara. Berarti kami sudah 50 plus satu. Berarti kita sudah menang kalau hitungan secara matematis,” ujar Edy di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (5/1/2018).

Dia pun menyatakan dirinya akan bertarung secara bersih untuk bisa memenangkan kontestasi politik di Sumatera Utara (Sumut). Hal itu terkait video yang viral dirinya tengah membagikan uang.

Menurut Edy, video tersebut sudah lama direkam dan dia belum terikat dengan ketentuan pemilu kepala daerah.

“Kegiatan di Sumut itu adat. Setiap ada kegiatan ada anak nyanyi pasti ada saweran, hal ini merupakan budaya. Saya juga lihat ada perayaan Natal di gereja yang kondisi jamaatnya terlihat orang-orang fakir. Kita membantu anak-anak kecil dan belum ada ketentuan pilkada. Saya tidak akan melakukan perbuatan curang, tidak fair. Nanti buktikan saja,” paparnya.

Hal itu pun menjawab tantangan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dua orang yang menjabat gubernur di provinsi tersebut harus berurusan dengan hukum karena terjerat kasus korupsi.

Pengunduran diri Edy selaku perwira TNI karena keikutsertaannya dalam pemilu kepala daerah masih dalam proses. Pihaknya akan mendaftar ke KPUD Sumatera Utara pada 8 Januari 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper