Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buat Film Tentang Tibet, Sineas Ini Kabur ke AS

Sineas Tibet yang dipenjara di China karena memproduksi film tentang Olimpiade dan Tibet melarikan diri dari Negeri Tirai Bambu ke AS. Dhondup Wangchen dipenjara selama 6 tahun karena membuat film dokumenter di mana masyarakat Tibet memuji Dalai Lama dan mengeluhkan bagaimana kebudayaan mereka diganggu.
Dalai Lama/Reuters
Dalai Lama/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sineas Tibet yang dipenjara di China karena memproduksi film tentang Olimpiade dan Tibet melarikan diri dari Negeri Tirai Bambu ke AS.

Dhondup Wangchen dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun pada akhir 2009 karena membuat film dokumenter di mana masyarakat Tibet memuji Dalai Lama dan mengeluhkan bagaimana kebudayaan mereka diganggu. Film berjudul "Leaving Fear Behind" itu menampilkan sejumlah wawancara dengan penduduk Tibet yang berbicara mengenai kecintaan mereka terhadap Dalai Lama dan opini mereka tentang Olimpiade Beijing 2008 yang tidak banyak berpengaruh terhadap kehidupan mereka.

Reuters melansir Kamis (28/12/2017), film itu diperlihatkan kepada kelompok kecil wartawan asing di Beijing ketika Olimpiade 2008 berlangsung.

Dalam pernyataan resmi, kelompok aktivis Filming for Tibet yang mengampanyekan pembebasannya menyatakan Wangchen telah sampai di San Francisco pada Rabu (27/12). "Setelah sekian lama, ini pertama kalinya saya merasakan keamanan dan kebebasan," ujarnya.

Meski menyampaikan kebahagiannya karena mampu berkumpul kembali dengan istri dan anaknya, Wangchen merasa sedih karena mesti meninggalkan Tibet.

Wangchen bebas pada Juni 2014 dan tinggal di Xining, Qinghai, China tapi berada dalam pengawasan ketat. Segala pergerakan dan komunikasinya diawasi.

Kementerian Luar Negeri China belum memberikan komentar tentang hal ini, demikian juga dengan kepolisian Xining dan Pemerintah Provinsi Qinghai.

Qinghai, yang berada di perbatasan dengan Tibet, memiliki populasi Tibet yang besar dan merupakan tempat lahir Dalai Lama. Sebelum Olimpiade 2008 digelar, banyak protes menentang kebijakan China di wilayah Tibet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper