Kabar24.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bidang hukum Robikin Emhas meminta penolakan masuk Ustad Abdul Somad ke Hong Kong tidak dijadikan bahan fitnah. Penolakan Abdul Somad ke Hong Kong, kata dia, sepenuhnya kewenangan pemerintah setempat.
"Saya berharap peristiwa tersebut tidak digoreng dengan melempar fitnah ke sana kemari, termasuk fitnah seakan KH Said Aqil Siradj ikut andil terjadinya peristiwa itu," kata Robikin, Selasa, 26 Desember 2017.
Robikin mengatakan ini terkait beredarnya tuduhan di media sosial soal latar belakang ditolaknya Abdul Somad masuk ke Hong Kong. Disebutkan dalam postingan tersebut, penolakan Abdul Somad merupakan pesanan Luhut Binsar Panjaitan yang diteruskan ke Said Aqil. Kemudian Ketua Umum PBNU itu memerintahkan Nusron Wahid yang menghubungi imigrasi Hong Kong untuk menolak Abdul Somad.
Menurut Robikin, tudingan itu merupakan fitnah yang keji. "Tak mungkin KH Said Aqil Siradj melakukan tindakan itu," kata Robikin.
Dia menambahkan, semua orang tahu Said Aqil adalah tokoh yang selalu mengajarkan bahwa amar ma’ruf harus dilakukan dengan cara yang ma’ruf. Begitu juga nahi munkar, harus dilakukan dengan cara yang ma’ruf pula. Hal itu menjadi metode dakwah yang dijunjung tinggi di kalangan NU.
Di sisi lain, Robikin mengaku menyesal Abdul Somad gagal berceramah di Hong Kong. Namun, kata dia, hal itu sepenuhnya kewenangan pemerintah setempat. Bisa jadi, tindakan pemerintah Hong Kong merupakan bentuk proteksi atas warga negaranya sesuai sistem politik dan kebudayaan yang dianutnya. "Kita ambil hikmahnya," ujar dia.
Said Aqil Siradj Ikut Diseret Soal Penolakan Ustad Somad, Ini Komentar PBNU
Said Aqil Siradj Ikut Diseret Soal Penolakan Ustad Somad, Ini Komentar PBNU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
18 menit yang lalu
KALEIDOSKOP 2024: Divestasi Triliunan Rupiah INCO, GOTO hingga ADRO
7 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu