Kabar24.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan kelompok-kelompok yang ada di tubuh partai Golkar tidak berarti berseteru satu sama lain.
JK mengatakan sebagai mantan Ketua Umum Golkar, pastilah dekat dengan pengurus dalam periodenya saat memimpin dulu. Begitu juga dengan Aburizal Bakrie yang pernah memimpin Golkar, juga memiliki kedekatan terhadap sejumlah pengurus pada periodenya.
“Tidak berarti kita satu sama lain berbeda pandangan, bahwa ada katakanlah hubungan yang lebih dekat dengan lain, pasti,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa (19/12/2017).
Wapres juga mengatakan adanya kelompok tersebut tidak berpotensi menimbulkan perpecahan dalam internal Golkar.
“Bisa sama saja mungkin lebih sering diskusi, lagi datang. Itu saja mungkin. Tidak berarti kelompok-kelompok itu kemudian berseteru, tidak.”
“Kalau lima tahun sama-sama bekas sekretaris, bekas wakil ketua, pasti lebih dekat daripada yang bukan kan,” tambah JK.
Baca Juga
Dalam pembukaan Munaslub Golkar, Senin (18/12/2017), Presiden Joko Widodo meminta Partai Golkar untuk tetap solid kendati diduga memiliki banyak kelompok besar internal.
Dia meminta jangan sampai ada perpecahan di dalam tubuh Golkar. Energi hanya akan terbuang percuma tanpa ada manfaatnya.
Terlebih, lanjutnya, terdapat grup-grup besar dalam internal Golkar. Pihaknya menyebut kelompok dari Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut B. Panjaitan, Akbar Tandjung, Agung Laksono, dan grup lain.
"Saya hanya mengamati dari jauh, benar atau tidak, tanya yang bersangkutan," ujarnya.