Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New York Diguncang Ledakan, Pelaku Merakit Bom Sendiri

Pelaku dalam ledakan bom di Manhattan, New York, merakit sendiri bom pipa di rumahnya di Brooklyn, pejabat kepolisian mengatakan dalam sebuat pernyataan.
Petugas polisi terlihat berada di luar Terminal Bus Otoritas Pelabuhan New York, setelah dilaporkan  sebuah ledakan di New York City/Reuters
Petugas polisi terlihat berada di luar Terminal Bus Otoritas Pelabuhan New York, setelah dilaporkan sebuah ledakan di New York City/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku dalam ledakan bom di Manhattan, New York, merakit sendiri bom pipa di rumahnya di Brooklyn, pejabat kepolisian mengatakan dalam sebuah pernyataan.

BACA : Ini Pengakuan Pria Bangladesh, Pelaku Ledakan di Stasiun Kereta New York

Akayed Ullah (27 tahun) ditahan polisi setelah terluka oleh sebuah bom pipa yang diikatnya ke badannya dengan tali Velcro. Tiga orang lainnya juga terluka dalam ledakan di lorong stasiun kereta bawah tanah yang terhubung dengan Port Authority Bus Terminal, satu blok dari Times Square, Manhattan.

Dilansir Reuters, Ullah diketahui pindah ke AS tujuh tahun lalu dengan visa keluarga. Sebelumnya, pelaku pernah bekerja sebagai sopir limusin.

Arlene Jograj, tetangga pelaku di Windsor Terrace, Brooklyn mengatakan bahwa dia tidak pernah bertemu dengan pelaku dalam beberapa bulan terakhir. Dia menggambarkan rumah pelaku cukup sunyi. Jograj juga tidak melihat bukti adanya perilaku ekstremisme.

"Dia benar-benar orang yang baik. Ini sangat mengejutkan. Kami semua saling mengenal Kami kerap mengadakan pesta di blok. Saya juga pernah ke rumahnya untuk pesta makan malam setelah Ramadan," kata Jograj, seperti dikutip Reuters.

Inspektur Jenderal Kepolisian Bangladesh, A K M Shahidul Hoque mengatakan Ullah berasal dari distrik Chittagong di Bangladesh tenggara dan terakhir mengunjungi negara tersebut pada 8 September. Dia juga memiliki catatan kriminal di Bangladesh.

Beberapa pejabat AS yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa Ullah sebelumnya mengenal agen mata-mata atau penegak hukum AS untuk koneksi ke kelompok militan. Tapi itu tidak mengesampingkan kemungkinan adanya koneksi.

Tim investigasi kepolisian percaya bahwa Ullah telah mengalami radikalisasi diri setelah memasuki AS, kemungkinan besar setelah menonton propaganda militan di internet. Namun mereka tidak mengetahui adanya video militan spesifik yang mungkin menuntun untuk menghasilkan alat peledak.

Gubernur negara bagian New York, Andrew Cuomo menyebut tersangka sebagai "pelaku tunggal", serupa dengan tersangka dalam serangan sebelumnya, ketika seorang imigran Uzbek mengemudikan truk dan menabrak orang-orang di jalur sepeda pada 31 Oktober dan menewaskan delapan orang .

“Masing-masing bertindak sendiri, terinspirasi oleh kelompok jihad seperti ISIS. Keduanya mengakses internet dan mendapat informasi dari sana,," kata Cuomo.

"Mereka bukan orang yang datang dari luar negeri. Mereka tinggal di sini dan mereka tidak puas," lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper