Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Gandeng Quipper Dorong Penerapan E-Learning

Pemporv Bali jajaki kerja sama dengan Quipper Indonesia untuk mendorong penerapan E-learning di bidang pendidikan.
e-Learning. /e-learningforkids.org
e-Learning. /e-learningforkids.org

Kabar24.com, DENPASAR—Pemporv Bali jajaki kerja sama dengan Quipper Indonesia untuk mendorong penerapan E-learning di bidang pendidikan.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan dunia pendidikan juga harus mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang di antaranya ditandai dengan digitalisasi, deception, dan disruption.

“Bidang pendidikan juga harus harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ini,” katanya seusai pemaparan yang dilakukan penyedia layanan E-learning, Quipper Indonesia, Senin (4/12/2017).

Kata dia dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah harus mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Selain sesuai dengan kebutuhan generasi mendatang, penerapan E-learning diharapkan dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.

Government Relation Officer Quipper Indonesia Cinta Adinda Oetomo mengatakan Quipper adalah penyedia jasa E-learning yang didirikan di London sejak Desember 2010 dengan 10 juta lebih pengguna di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Layanan berbasis aplikasi ini memungkinkan guru dengan murid berinteraksi secara online. Dengan memiliki akun, guru bisa membuat soal dan memberi tugas kepada siswa secara online. “Ini memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran,” ujarnya.

Cinta menambahkan Quipper sudah digunakan di beberapa sekolah di Indonesia. Hingga Kini terdapat 1.678 topik pembelajaran tingkat SMP dan 3.987 topik tingkat SMA tersedia di Quipper. Kata dia penggunaan aplikasi online secara penuh meningkatkan nilai dan tingkat kehadiran siswa.

Manager Government Relation Quipper Indonesia Audy Mario Laksmana mengatakan penerapan E-learning menjadi solusi untuk pemanfaatan gadget dengan cara yang positif.

Kata dia banyak orang tua takut siswa menggunakan gadget untuk hal negatif, padahal mereka justru mencari cara mengakses internet meski dilarang. “E-learning memberi mereka tempat penyaluran rasa ingin tahu tersebut sehingga penggunaan gadget menjadi positif,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper