Bisnis.com, JAKARTA – Setelah merosot sekitar 20% pada pekan lalu, harga bitcoin melonjak dan menorehkan rekor baru di atas US$11.700.
Menurut data CoinDesk, mata uang virtual tersebut menyentuh level tertinggi barunya sepanjang masa di US$11.773,83 atau naik 8% pada hari Minggu (3/12) waktu setempat.
Dibandingkan dengan level terendahnya pada Kamis (30/11) di US$9.021,85, nilai bitcoin telah mengalami kenaikan sekitar 30,5% atau hampir US$2.753.
Sementara itu menurut CoinMarketCap, nilai bitcoin cash naik hampir 13% menjadi US$1.606,06 pada Minggu waktu setempat. Adapun ethereum naik lebih dari 3,5% menjadi US$480.
Pada Rabu (29/11), bitcoin berhasil menembus level lima digit yang dinanti-nanti di US$10.000 dan kemudian turun lebih dari US$1.000 dalam beberapa jam di tengah tingginya volume perdagangan.
Menurut CryptoCompare, perdagangan bitcoin dalam yen Jepang berkontribusi sekitar 58% dari total volume perdagangan, sedangkan perdagangan bitcoin dalam dolar AS menyumbang sekitar 23%.
Pada Senin (27/11), mantan hedge fund manager perusahaan manajemen investasi Fortress, Michael Novogratz, memprediksi bahwa nilai bitcoin dapat berlipat ganda lebih dari empat kali dalam waktu sekitar 13 bulan ke depan.
“[Harga] bitcoin bisa mencapai US$40.000 pada akhir 2018. Dengan mudahnya bisa,” ujar Novogratz dalam acara 'Fast Money' CNBC.
Namun dalam konferensi at CoinDesk Consensus Invest pada Selasa (28/11), Novogratz mengatakan bahwa cryptocurrency seperti bitcoin akan menjadi ‘gelembung’ terbesar sepanjang masa kehidupan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel