Kabar2.com, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menjadi kuda hitam dalam kotestasi pemilihan presiden 2019 mendatang.
Dalam survei yang digelar oleh Indobarometer, Anies Baswedan menempati peringkat ketiga baik dalam sesi pertanyaan terbuka maupun tertutup tentang calon presiden yang akan dipilih pada 2019 mendatang.
Pada sesi pertanyaan terbuka, para responden ditanya jika pemilihan presiden akan dilakukan hari itu juga maka mereka yang memilih Joko Widodo sebanya 34,9%, disusul Prabowo Subianto 12,1% dan Anies Baswedan 3,6%.
Baca Juga
Pada sesi pertanyaan tertutup ada 16 nama calon yang disodorkan oleh surveyor dan para responden menunjuk Joko Widodo 41,8%, Prabowo Subianto 4,5% dan Anies Baswedan 4,5%. Daftar nama calon presiden kemudian disederhanakan menjadi enam nama dan lagi-lagi Anies Baswedan menempati posisi ketiga dengan 6% mengekori Prabowo Subianto 13,8% dan Joko Widodo 44,8%.
pada simulasi empat nama calon presiden minus Joko Widodo, Anies Baswedan menempati peringkat kedua dengan 19,3%, lebih rendah dari Prabowo Subianto dengan capaian 21,7%. Anies mengungguli Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 17% dan Gatot Nurmantyo 8,8%.
Dalam simulasi dua nama head to head dengan Joko Widodo, Anies Baswedan meraih 20,5% dan Joko Widodo 47%. Sementara itu dalam simulasi yang sama, Prabowo Subianto meraih 20,8% dukungan dan Joko Widodo 50,9%. Hal ini berarti Anies mampu mendekati popularitas Prabowo Subianto dan bisa menggerus suara Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari mengatakan bahwa hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Jakarta merupakan kunci untuk memenangi kontestasi politik nasional. Anies Baswedan yang berhasil merengkuh kursi Gubernur DKI Jakarta menjadi terkenal di seantero negeri.
“Hal yang sama juga terjadi pada Agus Harimurti Yudhoyono. Setelah mengikuti pilkada DKI, dia menjadi lebih terkenal. Terbukti, jika dipasangkan menjadi wakilnya Jokowi, capaian suara mereka sebesar 48,6%,” pungkasnya.