Kabar24.com, TANGERANG - Pameran Pendidikan Islam Internasional atau International Islamic Student Expo/IIEE 2017 di ICE BSD City, Serpong, Tangerang, resmi ditutup hari ini, Jumat (24/11/2017).
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengatakan pameran 3 hari pada 21-24 November 2017 yang menyedot perhatian lebih dari 20.000 pengunjung itu bukanlah sekadar event pameran biasa.
“Lebih dari itu, IIEE yang dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin itu menjadi bagian dari gerakan Islam moderat dan toleran melalui etalase pendidikan Islam Indonesia yang dipamerkan,” katanya, Jumat (24/11/2017).
Menurutnya, melalui IIEE bertema Pendidikan Islam Indonesia untuk Perdamaian Dunia itu Kemenag ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia pantas menjadi tujuan studi Islam.
Pameran berskala internasional itu, lanjutnya, menampilkan 207 booth yang melibatkan kampus nasional dan internasional, serta madrasah unggulan di Tanah Air, yang diperkuat kegiatan seminar internasional tahunan tentang studi Islam.
Selain seminar tahunan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) itu juga dihasilkan Deklarasi Serpong, Apresiasi Pendidikan Islam (API), serta seminar internasional tentang studi pesantren, dan kompetisi robotik madrasah.
Baca Juga
Sementara itu Sesditjen Pendidikan Islam Kemenag, Moh. Isom Yusqi, mengatakan pameran IIEE tersebut menjadi sarana strategis mempertemukan perguruan tinggi dan pasarnya.
“Substansi acara ini sangat positif mendukung kampanye Islam rahmatan lil’alamin yang tengah ditekankan di Indonesia,” ujarnya.
Dia menjelaskan IIEE memberikan beragam informasi mengenai khazanah pendidikan Islam di Indonesia kepada pengunjung asing dan sebaliknya.
Acara yang diselenggarakan oleh Kemenag itu, lanjutnya, menjadi bagian rencana besar untuk menjadikan Indonesia sentra pendidikan islam dunia.
Dia menjelaskan dalam jangka pendek, pameran IIEE 2017 akan membuat Indonesia lebih dikenal masyarakat luas secara nasional maupun internasional sebagai tujuan studi Islam yang menarik.
“Banyak tokoh Islam dunia yang hadir, seperti Aisha Fathi dari Jinan University, Lebanon dan Lyn Parker dari The University Of Westrn Australia,” ujarnya.
Menurutnya dunia internasional selama ini banyak mengagumi keberhasilan Muslim Indonesia mengintegrasikan antara demokrasi dengan Islam secara harmonis.