Kabar24.com, JAKARTA – Foxconn, perusahaan yang memasok komponen untuk produk-produk besutan Apple, dilaporkan telah secara ilegal mengizinkan sejumlah siswa magang bekerja lembur untuk membantu merakit iPhone X.
Kepada Financial Times, enam siswa sekolah menengah atas menuturkan bahwa mereka biasanya bekerja dengan shift panjang selama 11 jam untuk membantu memproduksi model ponsel andalan Apple tersebut di sebuah pabrik di Zhengzhou, China.
Hal ini diketahui melanggar aturan magang siswa dalam undang-undang yang berlaku di China. Keenam siswa yang diwawancarai termasuk di antara 3.000 siswa dari Zhengzhou Urban Rail Transit School. Mereka telah dikirimkan untuk bekerja di pabrik lokal yang dikelola oleh Hon Hai Precision Industry, lebih dikenal dengan nama Foxconn, pada bulan September.
Para siswa dengan kisaran usia 17-19 tahun itu mengungkapkan bahwa mereka dinyatakan harus memiliki pengalaman kerja selama tiga bulan di pabrik itu sebagai persyaratan kelulusan.
“Kami dipaksa oleh sekolah kami untuk bekerja di sini. [Padahal] pekerjaan ini tidak ada kaitannya dengan pelajaran kami,” ujar seorang siswa yang menolak diidentifikasikan karena khawatir akan dihukum. Ia mengaku merakit hingga 1.200 kamera iPhone X dalam sehari.
Apple pun segera menanggapi dan merilis pernyataan perihal isu kerja lembur para siswa magang tersebut. Raksasa teknologi berbasis di Amerika Serikat (AS) ini mengakui tentang kejadian siswa magang yang bekerja lembur di sebuah fasilitas pemasok di China.
“Kami telah mengonfirmasikan bahwa para siswa tersebut bekerja secara sukarela, mendapat kompensasi, dan diberikan tunjangan, namun seharusnya mereka tidak diizinkan bekerja lembur,” jelas pihak Apple.
Dipaparkan bahwa pada fasilitas tersebut, program magang siswa bersifat jangka pendek. “Ketika kami menemukan bahwa sejumlah siswa diizinkan bekerja lembur, kami segera bertindak. Sebuah tim spesialis ditempatkan di lokasi fasilitas dan bekerja sama dengan pihak manajemen mengenai sistem untuk memastikan dipatuhinya standar berlaku,” lanjut Apple, seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (22/11/2017).