Kabar24.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan sejumlah Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar tak sependapat dengan politikus senior partai ihwal penggantian Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
"Enggak, DPD ini yang kuat, gonjang ganjing apapun di pusat mereka tetap jalan," ujar Idrus setelah bertemu dengan sejumlah Ketua DPD I Partai Golkar di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017) malam.
Partai Golkar kembali bergejolak seiring dengan penetapan Setya sebagai tersangka korupsi e-KTP untuk kedua kalinya olehKPK.
Sejumlah tokoh senior partai berlambang pohon beringin ini, misalnya Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, mengusulkan Setya mundur atau diganti dari jabatan ketua umum.
Menurut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar, mekanisme penggantian ketua umum dapat dilakukan melalui musyawarah nasional luar biasa yang diusulkan oleh minimal dua pertiga ketua DPD I.
"Berdasarkan konstitusi partai pasal 32 terkait perubahan kepemimpinan, pimpinan provinsi ini yang memiliki kewenangan tersebut," kata Idrus.
Baca Juga
Tak hanya menjadi tersangka untuk kedua kali, Setya Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis malam. Namun, Idrus menyampaikan sejumlah ketua DPD yang bertemu pada malam itu tak membahas ihwal rencana penggantian Setya atau penunjukan pelaksana tugas.
"Sudah ada sistem semua itu. Tugas dan fungsi partai sudah dibagi dan berjalan dengan sendirinya," ujarnya.