Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan tahunan World Zakat Forum (WZF) atau Farom Zakat Dunia diikuti lembaga-lembaga zakat dari 21 negera telah digelar di Surabaya, pada akhir pekan lalu, yang menghasilkan 15 resolusi yang akan direalisasikan secara global.
Sekretaris Jendral WZF, Bambang Sudibyo, mengatakan baru-baru ini sebanyak 28 delegasi dari Indonesia, Brunei Darussalam, Uganda, Bangladesh dan Nigeria, menwakili anggota WZF telah berkumpul khusus membahas sejumlah isu terkait pengelolaan zakat secara internasional.
"Pengelolaan zakat di seluruh dunia segera memiliki standar yang baku, karena Good Amil Governance sudah siap dilaunching pada 2018. Sedangkan 15 resolusi dari pertemua [Surabaya] akan diwujukan," katanya, Senin (13/11/2017)
Adapun 15 resolusi yang dihasilkdan dari pertemuan WZF ialah yang Pertama, disepakatinya catatan teknis tentang pengorganisasian amil yang baik dan manajemen risiko lembaga zakat akan diluncurkan pada KTT Bank Dunia dan IMF di Bali pada Oktober 2018.
Selanjutnya, Kedua yaitu forum sepakat pertemuan final nota teknis pengelolaan dana zakat akan diadakan di Bosnia Herzegovina pada Maret atau April 2018. Sekaligus diselenggarakan Konferensi Internasional WZF 2018.
Berkutnya, resolusi Ketiga berupa catatan tekni tentang 3 topik meliputi (1) jenis objek zakat dan barang yang dapat bernilai zakat, (2) standard akuntansi, dan (3) standard audit syariah. Catatan teknis pertama ditangani Brunei Darussalaam dan catatan teknis berikutnya oleh Indonesia.
Baca Juga
Resolusi Keempat yaitu draft pertama dari 3 catatan teknis baru itu harus tersedia pada Oktober 2018, dan resoluis Kelima berisi catatan teknis akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Arab dengan dukungan dari negara anggota WZF, khususnya Maroko dan Arab Saudi.
Resolusi Keenam yaitu mengenai keanggotaan WZF yang konsepnya akan disusun oleh pihak Bangladesh, dan draf itu akan diajukan dalam pertemuan Bosnia. Konsep keanggotaan Forum Ekonomi Dunia dan World Islamic Economic Forum dapat dijadikan referensi utamanya.
Ketujuh yaitu WZF juga akan bertemu dengan UNDP Indonesia untuk membahas kemungkinan WZF untuk menjadi lembaga mitra resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebaliknya meminta UNDP menjadi anggota asosiasi WZF. dan UNDP juga akan diundang dalam konferensi Bosnia.