Kabar24.com, RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud membuat langkah yang mengagetkan dunia. Ia memberhentikan Pangeran Miteb, ponakannya sendiri, dari jabatan menteri utama kerajaan yang mengepalai Garda Nasional.
Tak hanya itu, Raja Salman juga menunjuk dua menteri baru pada hari Sabtu untuk menduduki pos keamanan dan ekonomi utama, menyingkirkan Pangeran Miteb, salah satu anggota keluarga kerajaan yang paling menonjol saat ini.
Dengan dilucutinya posisi Pangeran Miteb sebagai kepala Garda Nasional, kekuasaan putra mahkota kerajaan Pangeran Mohammad bin Salman pun semakin kuat.
Raja Salman juga mengumumkan pembentukan komite anti-korupsi baru, diketuai Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang dikatakan oleh Al Arabiya TV telah menahan 11 pangeran, empat menteri dan puluhan mantan menteri. Al Arabiya tidak menyebutkan siapa saja para tersangka yang ditahan komisi antikorupsi itu.
Perombakan kabinet kerajaan membuat posisi Pangeran Miteb bin Abdullah sebagai menteri Garda Nasional digantikan oleh Khaled bin Ayyaf. Sementara Menteri Perekonomian Adel Fakieh digantikan Wakilnya, Mohammed al-Tuwaijri, demikian dekrit kerajaan yang disampaikan media pemerintah.
Pangeran Miteb, anak pilihan almarhum Raja Abdullah, pernah dianggap sebagai kandidat utama pewaris takhta kerajaan sebelum penunjukkan Pangeran Mohammad yang tak terduga dua tahun lalu.
Pangeran Miteb mewarisi kontrol Garda Nasional, sebuah pasukan keamanan internal elit yang dibangun dari unit kesukuan tradisional, dari ayahnya, yang menjalankan pemerintahan kerajaan selama lima dekade.
Pangeran Miteb adalah anggota keluarga Abdullah yang terakhir dalam struktur kekuasaan Saudi.
Langkah Raja Salman kali ini dinilai sebagai upaya mengkonsolidasikan kendali Pangeran Mohammed terhadap institusi keamanan kerajaan, yang selama ini dikuasai famili Raja.
Pangeran Mohammed, putra raja berusia 32 tahun, menjabat sebagai menteri pertahanan dan dinobatkan sebagai pewaris takhta pada bulan Juni, menyingkirkan sepupunya yang lebih tua, Pangeran Mohammed bin Nayef yang juga menjabat sebagai menteri dalam negeri.
Pangeran Mohammed memiliki otoritas untuk menjalankan perang Arab Saudi di Yaman, memerintahkan kebijakan energi dengan implikasi global dan di balik rencana kerajaan untuk membangun masa depan setelah era minyak.
Pangeran Mohammad, yang telah berjanji untuk membersihkan korupsi di tingkat tertinggi, sekarang juga akan memimpin badan anti-korupsi baru, yang diberi wewenang luas untuk menyelidiki kasus, mengeluarkan surat perintah penangkapan dan pembatasan perjalanan, serta membekukan aset.