Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GUNUNG AGUNG: Aktivitas Vulkanik Kian Menurun. Akankah Statusnya Segera Diturunkan?

Sejauh ini, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Giologi, Kementerian ESDM masih menunggu kondisi aktivitas Gunung Agung beberapa hari ke depan hingga mengarah stabil.
Salah satu lokasi favorit pengambilan gambar Gunung Agung di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem./Bisnis-Feri Kristiyanto
Salah satu lokasi favorit pengambilan gambar Gunung Agung di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem./Bisnis-Feri Kristiyanto

Kabar24.com, JAKARTA - Hingga hari ini, Minggu (29/10/2017) tidak ada laporan yang menyebutkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Karangasem, Bali.

Sebaliknya, dalam sepekan terakhir, aktivitas vulkanik Gunung Agung justru menunjukkan penurunan. Lantas bagaimana statusnya kini?

Sejauh ini, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Giologi, Kementerian ESDM masih menunggu kondisi aktivitas Gunung Agung beberapa hari ke depan hingga mengarah stabil.

"Berdasarkan data satu minggu terakhir ini, kami melihat aktivitas vulkanik Gunung Agung menurun kisaran 100 kali hingga 300 kali per harinya," kata Kasubid Mitigasi Gunung Agung Wilayah Timur dari PVMBG Badan Giologi, Kementerian ESDM, Devy Kamil saat ditemui di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem, Sabtu (28/10/2017).

Namun, pihaknya tidak bisa mengambil kesimpulan terbaik, karena perlu mempertimbangakan apakah penurunan ini justru berbahaya atau tidak, sehingga tim PVMBG menunggu sampai sinyal aktivitas vulkanik Gunung Agung (3142 mdpl) ini benar-benar stabil total.

"Kami tetap mengingatkan bahwa aktivitas Gunung Agung ini perlu tetap kami pantau, karena penurunannya sangat drastis dan kondisi gunung tertinggi di Bali ini belum kembali ke kondisi normalnya," ujarnya.

Ia menuturkan, dalam kondisi normal aktivitas kegempaan Gunung Agung hanya terdeteksi dalam kurun waktu satu hingga dua bulan sekali atau bahkan tidak terekam sama sekali.

"Sehingga penurunan aktivitas Gunung Agung ini akan kami tindaklanjuti dan terus dievaluasi," ucapnya.

Untuk deformasi atau perubahan bentuk Gunung Agung saat ini, kata Devy Kamil, mengalami perlambatan dalam satu minggu terakhir ini.

"Bukan berarti juga deformasi Gunung Agung ini sudah kembali ke titik aslinya, namun kami terus pantau tiap harinya," ujarnya.

Sebelumnya, Gunung Agung mengalami kenaikan atau aplif (vertical displacement) mencapai enam centimeter pada 19 September 2017 lalu.

Namun, setelah terjadi vertical displacement ini, deformasi Gunung Agung belum kembali seperti normal dan tetap tertahan dikisaran angka itu.

"Jadi hingga saat ini deformasi Gunung Agung masih tertahan atau dalam posisi tidak mengalami kenaikan maupun penurunan. Artinya, deformasi Gunung Agung ini mengalami perlambatan dan bukan berarti sudah kembali ke dalam kondisi normalnya," ujarnya.

Untuk itu, ia menilai meskipun aktivitas vulkanik menurun, Gunung Agung belum kembali ke kondisi normal. Hingga pukul 00.00 Wita hingga 18.00 Wita pada 28 Oktober 2017 tercatat aktivitas kegempaan vulkanik dangkal 48 kali, vulkanik dalam 55 kali dan tektonik lokal dua kali durasi 49 detik, tektonik jauh dua kali durasi 80-84 detik.

Jika situasi terus membaik,bukan mustahil status Gunung Agung pun akan segera dikoreksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper