Bisnis.com, JAKARTA-Pemerintah Indonesia melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kembali memberikan bantuan kemanusiaan dan layanan kesehatan untuk sebanyak 2.328 pengungsi etnis Rohingya di wilayah Bangladesh.
Ahmad Fikri, Kepala Baznas Tanggap Bencana (BTB) selaku pimpinan Tim Kemanusiaan Baznas di wilayah perbatasan Bangladesh-Myanmar, mengatakan program medical assistance dilaksanakan untuk para pengungsi Rohingya.
“Posko kegiatan pelayanan kesehatan tersebut dipusatkan di wilayah Kuthu Palong, yang telah beroperasi sejak pekan lalu,” katanya dalam situs resmi Baznas Pusat, Kamis (19/20.2017).
Menurutnya, kegiatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi etnis Rohingya itu merupakan bagian dari komitmen Baznas dalam mendukung program Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan dibantu relawan medis lokal sebanyak 8 dokter dan 6 perawat.
Adapun sebagian besar masalah kesehatan yang diderita pengungsi Rohingya adalah masalah kesehatan seperti gizi buruk (stunting), diare, radang paru, demam, luka bakar, luka tembak, infeksi saluran pernapasan akut dan busung lapar,
Dia menjelaskan pihaknya berkoordinasi dengan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), Baznas mendukung konsep mobile clinic dengan fasilitas kesehatan yang lengkap dan dapat berpindah lokasi untuk melayani pengungsi.
”Konsep model garage clinic dan cabin clinic menggunakan ruangan yang berasal dari peti kemas. Ini lebih pas dan sesuai, karena dapat ditempatkan di lokasi tertentu dan saat tak dibutuhkan lagi, bisa di pindahkan ke tempat lain," ujarnya.
Fikri menyebutkan, Tim Kemanusiaan Baznas juga telah memasok paket sembako ke sejumlah kamp pengungsi Rohingya dalam kemasan dengan tulisan food for Myanmar, yang isinya antara lain 10 kg beras, 1 kg bawang, garam, kacang, dan minyak sayur.
Adapun lokasi posko Tim Kemanusiaan Baznas tempat mendistribusian sembako itu di tiga titik lokasi yakni di Kamp Nayapara, Teknaf dan Balukali..
Selain itu, lanjutnya, Baznas itu juga mendirikan beberapa unit hunian darurat untuk keluarga (family shelter) yang menjadi tempat penampungan sementara pengungsi Rohingya, di Kamp Balukali, Ukhiya, sebuah kota perbatasan Distrik Cox's Bazar, Bangladesh