Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat menawarkan potensi investasi senilai Rp3 triliun untuk kawasan wisata terpadu Gunung Padang kepada sejumlah pengusaha dari berbagai negara dalam Regional Investment Forum (RIF) 2017.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan potensi investasi yang ditawarkan meliputi pembangunan sarana pendukung pariwisata, hotel, resort, wahana permainan dan pembangunan jalan. “Total investasinya mencapai Rp3 triliun,” kata Mahyeldi kepada para investor dalam RIF beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan potensi investasi di kawasan wisata terpadu (KWT) Gunung Padang mencapai Rp850 miliar. Pengembangan wisata di 19 pulau kecil dengan potensi sedikitnya Rp150 miliar, pembangunan jalan Teluk Kabung, Padang – Mandeh sebesar Rp400 miliar, dan pengembangan pelabuhan Bungus dan Bukit Putus sedikitnya senilai Rp1 triliun.
“Belum termasuk menghitung potensi pengembangan wisata air terjun dan hutan di kawasan itu,” ujarnya.
Mahyeldi mengungkapkan Pemkot Padang memang memprioritaskan pengembangan KWT Gunung Padang untuk memperkaya destinasi wisata di daerah itu. Apalagi, Sumbar sudah dinobatkan sebagai tujuan wisata halal di Tanah Air.
Dia menjanjikan kemudahan investasi kepada calon investor yang siap menanamkan modalnya untuk pengembangan kawasan itu.
Menurutnya, untuk kemudahan investasi sudah ada payung hukum melalui Perda No.11/2010 tentang insentif bagi investor, berikut tata cara dan klasifikasi besaran investasi dan ketersediaan lapangan kerja, sehingga memudahkan investor.
Begitu juga dengan persoalan lahan yang selama ini kerap menghambat investasi di daerah itu, Pemkot Padang menjamin status lahan adalah milik negara dan tanah ulayat. Untuk lahan dengan status tanah ulayat, pemda akan memfasilitasi kerjasama dengan pemilik lahan.
Adapun, KWT Gunung Padang mencakup area seluas 400 hektare yang meliputi, Pantai Padang, Pantai Purus, Danau Cimpago, Batang Arau, Taman Siti Nurbaya Gunung Padang, Kota Tua Padang, Pantai Air Manis, hingga kawasan Bungus Teluk Kabung.
Sementara itu, melalui ajang RIF 2017 pemerintah menargetkan investasi untuk tiga destinasi unggulan mencapai Rp39 triliun atau US$ 2,9 miliar. Tiga destinasi itu adalah Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, dan Tanjung Kelayang Bangka Belitung.
“Dari enam destinasi prioritas, tiga sudah memiliki proyek-proyek yang ready to offer. Nilainya mencapai US$ 2,9 miliar,” ujar Kepala BKPM, Thomas Lembong.
Dia mengatakan pemerintah menawarkan delapan destinasi pariwisata kepada ratusan investor dari sekitar 15 negara yang mengikuti RIF kali ini.
Delapan destinasi itu meliputi enam destinasi prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, dan Kawasan Bromo Tengger Semeru.
Sedangkan dua lainnya adalah destinasi pariwisata di Sumbar yaitu Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang, dan Kawasan Wisata Bahari Mandeh.
Tom, demikian sapaan akrabnya, mengatakan selain tiga destinasi utama, destinasi lainnya yang ditawarkan juga siap menerima berbagai investasi yang potensial dikembangkan dan terkait dengan sektor kepariwisataan.