Bisnis.com, PADANG — Ratusan investor dari setidaknya 15 negara bakal ambil bagian dalam Regional Investment Forum (RIF) di Padang, Sumatra Barat pada 15-17 Oktober ini.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Himawan Hariyoga mengatakan sekitar 378 investor dari 15 negara menyatakan kehadiran dalam forum investasi tersebut.
“Setidaknya sekitar 15 negara sudah konfirmasi kehadiran. Kami harapkan penjajakan investasi untuk delapan destinasi wisata unggulan yang ditawarkan,” katanya di Padang, beberapa waktu lalu.
Himawan mengharapkan Pemprov Sumbar sebagai tuan rumah juga bisa memaksimalkan pertemuan tersebut untuk menarik investor di sektor kepariwisataan guna menanamkan modalnya di Sumbar.
Dia mengatakan delapan destinasi yang ‘dijual’ dalam pertemuan tersebut adalah Danau Toba, Kawasan Mandeh, Gunung Padang, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, dan Kawasan Bromo Tengger Semeru.
Menurutnya, investor yang hadir dalam forum itu adalah pengusaha yang selama ini bergerak di sektor pariwisata, energi, infrastruktur, pengolahan tambang, perkebunan, pengolahan makanan, hingga industri kimia.
“Memang fokusnya di pariwisata, tetapi dalam realisasinya tidak hanya untuk investasi di sektor pariwisata, tetapi juga yang lain yang mendukung pariwisata,” sebutnya.
Himawan mengungkapkan sejumlah negara yang sudah memastikan kehadiran a.l Australia, Singapura, Kanada, Inggris, Spanyol, Luxemburg, Tiongkok, Taiwan, Rusia, Uni Emirat Arab, Yaman, India dan Mauritius.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan daerahnya mengenalkan dua destinasi wisata yakni Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, serta Kawasan Gunung Padang di Kota Padang.
Untuk diketahui, kawasan wisata Gunung Padang mencakup areal 400 hektare sepanjang Pantai Padang, Batang Arau, Taman Siti Nurbaya Gunung Padang, Kota Tua Padang, hingga Pantai Air Manis.
Sedangkan, kawasan wisata bahari Mandeh mencakup gugusan pulau di sepanjang Teluk Mandeh seluas 8.000 hektare. Untuk pengembangan wisata daerah itu, pemda setempat juga mempercepat pembebasan lahan seluas 400 hektare di Bukit Ameh untuk diajukan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Mandeh.
Irwan mengatakan pertemuan para duta besar dan pengusaha serta pemimpin daerah dalam RIF 2017 itu adalah kesempatan untuk menyampaikan potensi daerah, sehingga para duta besar yang hadir bisa menjadi penyambung lidah untuk promosi.
“Forum ini juga akan dihadiri pengusaha nasional dan internasional, yang memungkinkan untuk penjajakan kerjasama dan investasi pariwisata di Sumbar,” ujarnya.
Menurutnya, investasi yang bisa dilakukan di dua kawasan itu adalah pembangunan hotel, penginapan, restoran, infrastruktur, dan wahana pariwisata.
“Wisata Mandeh belum ada hotel atau penginapan disana. Sedangkan di Gunung Padang akan tambah cantik jika ada kereta gantung. Banyak bentuk penanaman modal lainnya,” kata Irwan.
Dia mengungkapkan selain pariwisata, Sumbar juga menawarkan pengembangan investasi di bidang energi terbarukan, seperti energi panas bumi, energi air, dan pengembangan sektor lainnya.
Mahyeldi Ansharullah, Walikota Padang menyebutkan untuk pengembangan kawasan wisata Gunung Padang dibutuhkan investasi mencapai Rp1 triliun. Investasi itu mencakup pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata, hotel dan resort, dan pengembangan wahana permainanan.
“Beberapa investor sudah ada yang menyatakan kesiapan. Dari Qatar, Malaysia dan dari negara lainnya. Kami masih buka kesempatan investasi seluasnya,” ujar Mahyeldi.
Dia mengungkapkan pemerintah setempat memang memfokuskan sektor pariwisata sebagai prioritas pengembangan. Apalagi, Sumbar sudah dinobatkan sebagai salah satu destinasi pariwisata halal dunia.