Bisnis.com, JAKARTA- Masyarakat Jawa Timur diyakini lebih menginginkan kandiat gubernur yang berasal dari kalangan profesional dalam Pilkada 2018.
Hal itu tergambar dalam survei terbaru Indonesia Development Monitoring (IDM) yang 10-20 September 2017, dan melibatkan responden sebanyak 1425 warga Jawa Timur yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dan sudah memiliki hak pilih atau akan memiliki hak pilih saat perhelatan pilgub.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin of error sebesar kurang lebih 2,6%.
Direktur Eksekutif IDM Fahmi Hafel mengatakan dalam jawaban survei ditemukan bahwa tokoh yang berlatar politisi hanya diinginkan sebanyak 4,2%, sementara tokoh berlatar belakang profesional sebanyak 25,2%, pengusaha 26,9%, tokoh masyarakat dan agama 16,3%, dan tokoh yang berlatar belakang TNI/ Polri/ PNS sebanyak 10,3%, sementara sisanya lebih memilih jabatan lainnya.
"Hasil survei ini sangat erat hubungannya dengan pilihan masyarakat terhadap tokoh-tokoh yang mencuat. Ada kesan masyarakat sudah jenuh terhadap tokoh politisi yang selalu ikut dalam perhelatan Pilkada seperti Syaifullah Yusuf dan Khofifah selama ini di Jawa Timur," ujarnya, Kamis (5/10/2017).
Lebih lanjut kata Fahmi, survei IDM juga menelisik tingkat kepuasan masyarakat selama pemerintahan Sukarwo - Syaifullah Yusuf yang hasilnya terbilang rendah yakni hanta 15,3% responden yang merasa puas. Sementara itu, 53,5% mengaku tidak puas dan sisanya 31,2% today memberikan pendapat.
Dia mengatakan, ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Sukarwo -Syaifullah Yusuf meliputi beberapa aspek yakni praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme 26,7%, ekonomi masyarakat 20,1, pembangunan infrastruktur 19,4%, pelayanan kesehatan 12,4%, pendidikan yang terjangkau 11,2% dan pelayanan publik 10,2%," paparnya.
Hal ini berarti Syaifullah Yusuf harus melakukan kerja keras guna meyakinkan masyarakat, karena dia dianggap bagian dari pemerintah saat ini.
Survei ini juga menunjukkan bahwa dalam aspek tingkat keterpilihan, masyarakat Jawa Timur lebih banyak memilih La Nyalla Matalitti dengan persentase sebesar 18,6%, disusul Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul sebesar 17,7%.
Tokoh lainnya, Walikora Surabaya Tri Rismaharini 18,3%, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa 17,9%, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD 5,6%, Anggota DPR dan Artis Anang Hermansyah 3,9% dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, 3,7%, serta Nurhayati Ali Assegaf dari Partai Demokrat 2,1%.
IDM menilai dari elektabilitas tokoh-tokoh tersebut, dan jawaban masyarakat Jawa Timur mengerucut pada hanya empat nama yaitu Gus Ipul, Tri Rismaharini, La Nyalla Matalitti, dan Khofifah Indar Parawansa.
"Hanya La Nyalla dan Tri Rismaharini yang bukan berlatar belakang politisi. Sementara Khofifah dan Syaifullah Yusuf adalah mereka yang meniti karir sebagai politisi tulen," ujarnya.
Hal itu menurutnya, bisa diartikan ada hubungan secara linear antara sosok kandidat Gubernur Jawa Timur yang diinginkan oleh masyarakat dengan pilihan masyarakat terhadap tokoh yang akan diuji ini.