Bisnis.com, JAKARTA - Gunung Agung (3142 m dpl) di Kabupaten Karangasem, Bali, masih berada dalam status tingkat aktivitas Level II atau berstatus waspada setelah mengalami peningkatan aktivitas kegempaan signifikan dalam satu bulan terakhir.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan dihimbau agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Agung atau pada elevasi 1500 m dari permukaan laut (dpl).
Pengamatan secara visual pada 16 September 2017 pukul 06.00 WIB pada Gunung tertinggi di Bali ini dilaporkan mulai mengeluarkan asap berwarna putih tipis dengan tekanan lemah keluar dari kawah dengan ketingian sekitar 50 meter di atas puncak. Pengamatan dilakukan baik dari Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang maupun Batulompeh
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Kasbani, menyampaikan melalui rekaman seismograf, pada 15 September 2017 tercatat terjadi 26 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), enam kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), dan satu kali Gempa Tektonik Jauh. Hari ini dari pukul 00:00 hingga 06:00 WITA tercatat 14 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA) dan 1 kali Gempa Tektonik Lokal (TL).
"Walaupun mulai teramati asap putih dari kawah dengan ketinggian 50 m di atas puncak, namun material abu letusan belum teramati, jadi masyarakat diminta untuk tetap tenang dan menaati imbauan kamu agar tidak melakukan aktivitas radius 3 km dari kawah puncak Gunung Agung," jelas Kasbani, Sabtu (16/9).