Bisnis.com, JAKARTA- Pemprov DKI menargetkan para pedagang kaki lima atau PKL di kawasan Kota Tua bisa berjualan di Pasar Cengkeh pada awal Oktober mendatang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah DKI Irwandi mengatakan pihaknya telah membangun 456 unit lahan peruntukan para PKL untuk berjualan di Pasar Cengkeh yang khusus disediakan untuk pusat kuliner dan merchendise wisata Kota Tua.
"Para PKL di Kota Tua ini setiap akhir pekan bisa tembus hingga 700 pedagang. Tetapi kalau hari biasa mencapai 450-an. Kami berharap mereka bisa pindah ke sini agar tidak mengganggu ketertiban lalu lintas," ujarnya di sela-sela peninjauan pembangunan Pasar Cengkeh, Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (12/9).
Dia memaparkan Pasar Cengkeh terdapat di Jalan Cengkeh, Tamansari, Jakarta Barat. Lokasi tersebut selain dijadikan pusat kuliner juga ditetapkan sebagai rest area bagi para wisatawan Kota Tua.
Oleh karena itu, Pemprov DKI juga menyiapkan lahan parkir yang bisa menampung 150 mobil pribadi, 400 sepeda motor dan 12 unit bus pariwisata.
"Kami berharap para wisatawan bisa menikmati fasilitas yang dibangun dengan membeli kebutuhan yang dijajakan para pedagan di Pasar Cengkeh ini," ujarnya.
Baca Juga
Irwandi memaparkan pembangunan Pasar Cengkeh yang menghabiskan anggaran mencapai Rp14 miliar itu d iharapkan mampu menekan kesemrawutan kawasan wisata Kota Tua yang selama ini dipenuhi PKL hampir di semua sudut-sudut gedung tua.
Dia memaparkan pihaknya secara bertahap akan bersosialisasi kepada para pedagang untuk bersedia berjualan di Pasar Cengkeh yang sudah diberikan kavling berukuran sekitar 3 x 3 meterpersegi untuk para pedagang.
"Kami berikan keringanan bagi para PKL. Mereka hanya membayar retribusi Rp4.000 per harinya. Menurut kami ini sangat meringankan mereka," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat berharap para pedagang nantinya agar disiplin membayar retribusi seiring jumlah yang harus dibayarkan pedagang senilai Rp4.000 tergolong terjangkau.
Dia mengatakan meski lapak berjualan diberikan cuma-cuma, namun retribusi dibebankan kepada para pedagang agar memiliki tanggung jawab pemeliharaan dan pengelolaan masing-masing lapak.
"Kalau sudah diberi tempat tetapi tidak membayar retribusi juga ya keterllauan. Bukan apa-apa, retribusi itu agar mereka punya rasa memiliki," paparnya.
Djarot menambahkan, keberadaan Pasar Cengkeh diharapkan bisa mewarnai wisata Kota Tua. Sebab, kata dia, nantinya bakal ada hiburan dan aneka pertunjukan di pasar tersebut yang bisa memanjakan para wisatawan.
"Karena nanti Pasar Cengkeh ini akan jadi kawasan dan ke depan diharapkan banyak orang datang ke Kota Tua dengan berjalan kaki. Maka saya meminta nanti di area Pasar Cengkeh ini ditanam pohon-pohon agar lebih teduh," paparnya.