Kabar24.com, JAKARTA - Pengungkapan siapa yang mendanai Saracen harus menjadi prioritas agar bisa diketahui apa motif sebenarnya dari aktivitas kelompok itu dalam menciptakan kebencian dan adu domba berdifat SARA.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, bahwa secara logika, pendana Saracen yang mau keluar uang dalam jumlah besar pasti berharap ada keuntungan yang ingin diraih.
Dasco mengaku khawatir ada pihak-pihak yang ingin menjadikan kasus Saracen ini sebagai komoditas politik untuk menyudutkan lawan politiknya.
"Dalam politik kita kenal strategi yang namanya playing victim, yakni bersikap seolah-olah sebagai korban untuk mengambil simpati dan sekaligus menyudutkan lawan politik," kata Dasco dalam keterangannya, Minggu (27/8/2017).
Untuk itu, dia meminta aparat kepolisian segera menuntaskan kasus itu.
"Oleh karena itu, agar kita semua tidak berspekulasi, polisi harus segera menuntaskan kasus ini. Prinsipnya soal hukum harus diselesaikan secara hukum, jangan sampai terkontaminasi kepentingan politik," ujar Dasco.
Baca Juga
Dia juga mengingatkan, polisi bergerak cepat dalam mengusut kasus itu dan jangan hanya pelaku lapangan yang ditangkap, tetapi aktor intelektual di belakangnya, termasuk pihak-pihak yang mendanai.
Seharusnya, kata dia, dengan teknologi yang ada dan jika perlu melibatkan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), tidak akan sulit melacak siapa yang mendanai Saracen.
Dasco menegaskan, saat ini setiap transaksi baik tunai maupun nontunai amat mudah dilacak. Terlebih, sudah ada pelaku lapangan yang bisa diinterogasi.
Polisi mengungkap adanya kelompok penebar ujaran kebencian dan hoaks beberapa waktu lalu, yakni kelompok Saracen.
Saracen mengunggah konten ujaran kebencian dan berbau SARA berdasarkan pesanan. Tujuan mereka menyebarkan konten tersebut semata alasan ekonomi.