Kabar24.com, JAKARTA--Grab berencana mengucurkan dana senilai US$100 juta di Myanmar sebagai bagian memperluas pertarungannya dengan Uber Technologies Inc, untuk menangkap potensi tingginya penggunaan telepon pintar.
Investasi yang rencananya dihadirkan dalam jangka waktu tiga tahun ke depan ini, akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperluas perjalanan ke lebih banyak kota.
Tidak hanya itu, Presiden Grab Ming Maa. Mengatakan pihaknya juga berupaya mengkampanyekan fitur pembayaran digital dalam apliakasi GrabPay.
Setidaknya, investasi Grab akan menumbuhkan angkatan kerja di Myanmar sekitar lima kali lipat. “Myanmar menjadi lokasi yang sangat penting bagi kami. Negara yang ekonominya bergerak sangat pesat,” tuturnya seperti dilansir Bloomberg.
Sejak debutnya di Yangon pada Maret lalu, Grab telah berkembang untuk mencapai target pemesanan sebanyak 25.000 dalam sehari dari lebih dari 6.000 pengemudi.
Melalui kemitraan dengan CB Bank dan Wave Money, perusahaan ini dapat mendorong para pengemudinya membuka rekening bank dan mendapatkan akses ke layanan keuangan lainnya.
Baca Juga
Enam tahun lalu, ketika Myanmar keluar dari isolasi selama puluhan tahun akibat kediktatoran militernya, telepon selular menjadi bagian dari segelintir orang kaya, karena biayanya tinggi.
Sekarang, setelah layanan telekomunikasi diluncurkan oleh Telenor ASA Norwegia dan Qatar Ooredoo Q.S.C, hampir semua orang di Myanmar menikmatinya.