Kabar24.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsyudin mengapresiasi kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menguatkan pendidikan karakter.
Menurutnya kebijakan lima hari sekolah yang digulirkan Kemendikbud tidak menafikan, apalagi menyingkirkan ataupun meniadakan lembaga-lembaga pendidikan keagamaan seperti madrasah diniyah yang sudah ada.
“Bahkan madrasah nantinya diberdayakan, diintegrasikan,” ujarnya lewat keterangan tertulis saat menyampaikan pendapat pada rapat Pleno ke-19 Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Dialog Pendidikan Nasional dan Kepentingan Umat Islam pada Rabu (24/8/2017).
Salah satu pokok yang menjadi pembahasan dalam pleno Dewan Pertimbangan MUI adalah penguatan pendidikan di keluarga sebagai basis menanamkan nilai-nilai dan membangun akhlak mulia.
“Saya memandang positif kebijakan lima hari sekolah Kemendikbud. Dengan memberikan hari Sabtu dan Ahad untuk libur, ini peluang bagi pendidikan keluarga. Pendidikan nilai itu pertama dan utama di keluarga,” tuturnya.