Bisnis.com, PONTIANAK – Bank Indonesia memprediksi kabut asap melanda Kalimantan Barat lebih dari seminggu ini bakal berpotensi meningkatkan tekanan inflasi dari kelompok komoditas volatile food, pada Agustus 2017 ini.
Deputi Kepala Perwakilan BI Kalbar Adhinanto Cahyono mengatakan, komoditas volatile food rawan pada bulan ini seperti sayur mayur seperti wortel, sawi hijau, kangkung, mie kering dan bawang putih.
“Selain sayur, cuaca ekstrem terjadi belakangan ini juga menyebabkan berkurangnya pasokan ikan sehingga memicu peningkatan harga di beberapa jenis tangkapan seperti ikan tongkol dan kembung,” kata Adhinanto dari rilis diterima Bisnis, Senin (7/8/2017).
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan terdektesi 150 titik panas di Kalbar terdiri dari 109 hotspot kategori sedang, dan 41 hotspot kategori tinggi.
“Sebaran hotspot mencakup 1 titik di Bengkayang, 23 titik di Kapuas Hulu, 10 titik di Ketapang, 19 titik di Kubu Raya, 13 titik di Landak, 7 titik di Melawi, 8 titik di Pontianak, 45 titik di Sanggau, 2 titik di Sekadau dan 22 titik di Sintang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dari keterangan pers.
Bank Indonesia Prediksi Kabut Asap Bakal Sumbang Inflasi Kota Pontianak
Bank Indonesia memprediksi kabut asap melanda Kalimantan Barat lebih dari seminggu ini bakal berpotensi meningkatkan tekanan inflasi dari kelompok komoditas volatile food, pada Agustus 2017 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanuarius Viodeogo
Editor : Andhika Anggoro Wening
Topik
Konten Premium