Kabar24.com, JAKARTA-Pemuda sekarang memiliki tantangan yang cukup berat karena menjadi objek dari semua isu negatif seperti radikalisme, intoleransi, terorisme dan narkotika.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan diskusi bertama Ngobrol Bareng Merawat Ke-Indonesiaan, Tolak Radikalisme dan Lawan Intoleransi sangat penting untuk menyatakan perang dan menolak semua isu tersebut.
“Kegiatan ini penting untuk menyatakan perang dan menolak serta melakukan penyadaran terhadap isu-isu seperti radikalisme, intoleransi, terorisme dan narkotika di tengah masyarakat,” katanya dalam situs resminya, Senin (24/7/2017).
Menurutnya, isu nyata yang harus diperangi adalah intoleransi dan radikalisme, radikal yang tumbuh karena ketidakpedulian pemuda akan perubahan langsung di lapangan atau melalui informasi di media sosial.
Dia menyatakan tidak cukup bagi partai politik, organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan dan kepelajaran hanya menguatkan konsolidasi organisasi tetapi bagaimana isu radikalisme dan intoleransi itu disebarluaskan.
Pemerintah juga telah mengambil keputusan bahwa organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan yang biasa dibantu pendanaan oleh Kemenpora, saat ini tidak kami bantu lagi hingga ada penjelasan sebagai bentuk ketegasan pemerintah dengan Perpu Ormas.
Baca Juga
Menpora menegaskan pihaknya telah mengklarifikasi dengan pihak terkait untuk hal itu dengan menggandeng Kemenkumham dan Kemendagri kepada organisasi kepemudaan yang anti Pancasila maka tidak akan memberikan bantuan fasilitasi.
Sebab, lanjutnya, ada beberapa indikator Ormas yang anti Pancasila dapat dilihat dari azas yang dipakainya, gerakan, program dan ukuran lainnya yang tidak sepaham dengan ukuran yang diberikan dari Kemenkumham dan Kemendagri.
"Hingga saat ini kami belum menemukan organisasi kepemudaan yang anti Pancasila itu tetapi kami memiliki beberapa catatan misalnya mereka tidak pernah meminta bantuan pemerintah karena mereka berjalan independen," ujarnya.