Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian penddikan menyelenggarakan program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) untuk memberikan kesempatan kepada seniman bersinergi dalam melatih dan mempraktikkan seni budaya di sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir mengatakan pada tahun ini GSMS akan diselenggarakan di 1.320 sekolah yang terdapat di 26 provinsi, dengan jumlah peserta didik mencapai 26.400 orang.
“Seni dan budaya harus menjadi arus utama dalam pendidikan, sehingga memperlihatkan pentingnya peran kesenian dan kebudayaan,” ujarnya, Kamis (20/7/2017).
Muhadjir berharap masuknya seniman-seniman ke sekolah bisa menjadi metode belajar yang menyenangkan bagi siswa sekaligus menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui seni dan budaya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengatakan, GSMS telah diselenggarakan sejak 2016 di 280 sekolah yang tersebar di tujuh provinsi.
Kondisi sekolah-sekolah Indonesia yang masih minim akan kegiatan ekstrakurikuler kesenian menjadi salah satu alasan hadirnya Gerakan Seniman Masuk Sekolah.
Baca Juga
Kehadiran seniman-seniman di sekolah juga diharapkan bisa meningkatkan kompetensi para guru di bidang kesenian.
“Gerakan Seniman Masuk Sekolah membawa kesenian kembali ke sekolah, karena selama ini banyak komentar sekolah-sekolah kita sepi dari kesenian. Ini jadi upaya merekatkan kembali kesenian dengan dunia pendidikan pada khususnya,” ujarnya.
Seniman yang hadir dalam pembukaan Lokakarya GSMS antara lain Gilang Ramadhan, Soendari Soekotjo, dan Inne Febriyanti.
Inne mengatakan, ia senang semakin banyak pihak yang sadar bahwa seni adalah elemen penting bagi kehidupan bangsa.
“Ini langkah yang sangat baik, jadi indikasi sebuah negara itu maju,” tuturnya.