Kabar24.com, DUBAI -- Arab Saudi dan tiga negara sekutunya telah menyetujui permintaan Kuwait untuk memperpanjang batas waktu hingga 48 jam yang sebelumnya jatuh pada Minggu (2/7/2017) agar Doha memenuhi permintaan mereka, menurut sebuah pernyataan bersama yang dilaporkan oleh kantor berita Saudi, SPA.
Tanpa menyebut apakah Qatar telah menolak ultimatum tersebut, kantor berita Kuwait, KUNA mengatakan bahwa Emir Kuwait Sheikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah telah meminta Arab Saudi dan tiga negara lainnya yang memboikot Qatar memberi perpanjangan waktu.
Kuwait bertindak sebagai mediator, setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik serta hubungan perjalanan dengan Doha, dengan menuduhnya telah mendukung terorisme dan menjadi sekutu musuh wilayah mereka, Iran.
Qatar menyebut tuduhan tersebut tak berdasar dan menteri luar negeri, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan bahwa tuntutan yang kaku itu - termasuk menutup saluran televisi al Jazeera yang bermarkas di Qatar dan mendepak pasukan Turki di sana - didesain untuk ditolak.
Negara-negara tersebut telah mengancam akan memberikan sanksi lebih lanjut terhadap Qatar jika tidak memenuhi daftar 13 tuntutan mereka, yang disampaikan kepada Doha melalui Kuwait 10 hari yang lalu.
Mesir mengatakan, bahwa menteri luar negeri dari empat negara pemboikot itu akan melakukan pertemuan di Kairo pada Rabu untuk membicarakan persoalan Qatar, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Baca Juga
Mereka belum menentukan sanksi lebih lanjut terhadap Doha, namun bankir perdagangan di wilayah itu meyakini bank-bank Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain mungkin akan menerima perintah resmi untuk menarik simpanan dan pinjaman antar-bank dari Qatar.
Departemen Luar Negeri AS, yang merupakan sekutu semua negara yang terlibat itu, mendukung peran Kuwait sebagai mediator dan meminta kedua pihak terlibat dalam perselisihan, untuk menahan diri, demikian seperti dilansir Reuters.