Bisnis.com, JAKARTA--Maraknya pembangunan infrastruktur di Qatar, salah satunya untuk menyambut perhelatan Piala Dunia 2022, diduga menjadi faktor besarnya jumlah pekerja imigran di negara tersebut.
Mengutip Reuters, sekitar 90% lapangan pekerjaan di Qatar dikuasai oleh para imigran, terutama di sektor tenaga terampil dan buruh kasar untuk proyek infrastruktur. (Lihat infografik di bawah ini)
Dalam perkembangan lain, Qatar tengah berupaya menyelesaikan krisis diplomatik dengan Arab Saudi dan sekutunya yang telah berlangsung hampir 1 bulan. Arab Saudi dan sejumlah negara sekutunya memberikan daftar persyaratan dalam perundingan tersebut.
Seperti dilansir Bloomberg, Jumat (23/6/2017), Arab Saudi memberikan daftar 13 poin untuk mengakhiri krisis diplomatik dengan Qatar.
Adapun 13 poin itu mencakup penutupan jaringan TV Al-Jazeera, mengurangi intensitas hubungan diplomatik dengan Iran, memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan mengakhiri kehadiran militer Turki di Qatar.
Arab Saudi juga menuntut agar Qatar bisa menyelaraskan diri dengan negara-negara Teluk lainnya pada beberapa bidang seperti, militer, politik, sosial, dan ekonomi.
Negara-negara yang memberikan syarat kepada Qatar itu terdiri dari Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain. Qatar diberikan waktu selama 10 hari untuk merespons hal tersebut.