Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Tak Mungkin Kucilkan Qatar, Ini Alasannya

Amerika Serikat (AS) akan diam-diam menjernihkan kekeruhan hubungan antara Arab Saudi dengan Qatar, kata para pejabat dan mantan pejabat AS, Selasa (6/6/2017), seraya menyebut Qatar terlalu penting bagi kepentingan militer dan diplomatik AS, sehingga tak pantas dikucilkan.
Billboard Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunjungi Raja Arab Saudi Salman bib Abdulaziz di Riyadh Arab Saudi, 20 Mei 2017./Reuters
Billboard Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunjungi Raja Arab Saudi Salman bib Abdulaziz di Riyadh Arab Saudi, 20 Mei 2017./Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan diam-diam menjernihkan kekeruhan hubungan antara Arab Saudi dengan Qatar, kata para pejabat dan mantan pejabat AS, Selasa (6/6/2017), seraya menyebut Qatar terlalu penting bagi kepentingan militer dan diplomatik AS, sehingga tak pantas dikucilkan.

AS telah dibutakan oleh keputusan Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar yang serempak dilakukan juga oleh Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Saat mengumumkan keputusan memutuskan hubungan diplomatik itu, Saudi menuduh Qatar memberi dukungan kepada Iran yang adalah musuh regional Saudi. Saudi juga menuduh Qatar mendukung militan-militan islamis.

Washington punya banyak alasan untuk ingin mempromosikan sikap saling hormat di kawasan itu. Qatar menjadi tempat beradanya pangkalan udara terbesar AS di Timur Tengah di Al Udeid.

Dari sinilah, serangan-serangan udara AS dilancarkan terhadap ISIS yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah. Presiden AS Donald Trump sendiri meletakkan penghancuran ISIS pada prioritas tertinggi pemerintahannya.

Lain hal, kesediaan Qatar menerima organisasi-organisasi seperti Hamas yang disebut AS kelompok teroris dan Taliban yang sedang diperangi AS di Afghanistan selama 15 tahun, justru membuat AS bisa menjalin kontak informal dengan kelompok-kelompok penentang AS itu saat diperlukan nanti.

"Jelas ada manfaatnya," kata seorang pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan.

"Harus ada tempat bagi kita untuk bertemu dengan Taliban. Hamas harus punya tempat untuk berbicara ketika mereka terus menerus diasingkan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Pemicu
Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper