Bisnis.com, JAKARTA - Cathay Pacific Airways Ltd., maskapai internasional terbesar di Asia akan memangkas 600 posisi pekerjaan sebagai bagian dari perubahan terbesar dalam dua dekade menyusul kerugian pertamanya dalam 8 tahun.
Cathay dalam siaran pers yang dikutip dari Bloomberg, Senin (22/5/2017), mengatakan mayoritas karyawan yang terkena dampak baru akan diinformasikan hingga bulan depan.
“Tidak ada karyawan frontline, pilot ataupun awak kabin yang terkena [restrukturisasi],” papar manajemen Cathay dalam siaran persnya.
Adapun per Juni 2016, Cathay dan perusahaan penerbangan afiliasi serta bisnis lainnya tercatat mempekerjakan sekitar 33.000 orang pada Juni 2016.
Meskipun permintaan untuk perjalanan menggunakan pesawat naik di Asia, Cathay Pacific dan Singapore Airlines Ltd. termasuk di antara maskapai penerbangan premium di wilayah ini yang terguncang di bawah persaingan ketat dari operator berbiaya rendah (low-cost carrier).
Singapore Airlines pada pekan lalu juga telah melaporkan sebuah kejutan kerugian dan mengumumkan adanya kajian ulang yang luas terhadap seluruh bisnisnya.
“Setiap orang menjadi semakin sadar terhadap biaya. Untuk bisa tetap bertahan, meraka perlu mengkontrol biayanya. Saya rasa ini merupakan permulaan,” ujar Andrew Lee, Analyst Jefferies di Hong Kong.
Cathay juga akan melakukan restrukturisasi di departemen kargo dengan memindahkan peran direktur kargo.
Saham maskapai yang berbasis di Hong Kong itu tercatat naik sebanyak 3,7% menjadi 11,74 dolar Hong Kong pada Senin (22/5/2017). Adapun saham Cathay telah menguat 14% sepanjang tahun ini, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks maskapai Asia Pasifik dalam Bloomberg Asia Pacific Airlines Index sebesar 13%.